Info Sembako hari ini

Unsp

Usut punya usut, kinerja produsen ponsel Esia ini terbebani liabilitas yang jumlahnya luar biasa besar yakni Rp5,98 triliun.
<p>Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid berpose usai melakukan pendaftaran Calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Senin, 24 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid berpose usai melakukan pendaftaran Calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Senin, 24 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

<p>Kebun kelapa sawit (CPO) milik PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) / Dok. Perseroan</p>

7 Grup Konglomerat Makin Tajir Gara-Gara Harga CPO Catat Rekor

Tingginya harga CPO ini tentu akan ikut meningkatkan kekayaan konglomerat yang memiliki bisnis perkebunan sawit di Indonesia. TrenAsia.com menghimpun 7 grup konglomerat yang akan ikut mendapat berkah dari tingginya harga komoditas ini.
<p>Ilustrasi perkebunan kelapa sawit. / Pixabay</p>

Meski Pendapatan Naik 56 Persen, Bakrie Sumatera Plantations Masih Rugi Rp238,25 Miliar

Emiten perkebunan Grup Bakrie, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), masih mencatatkan rugi pada semester I-2021. Meski masih mencatat rugi, perusahaan ini dapat mencatatkan peningkatan pendapatan.
<p>Awak media mengamati monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22 pada akhir sesi Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 &#8211; 5.157,27. Artinya, indeks sempat anjlok 4 persen dan terlempar dari zona 5.000. Risiko penurunan data perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

BEI Tegur BTEL, CMPP, AISA, ABBA, hingga GIAA yang Masuk Jajaran 33 Emiten Bermodal Minus

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan notasi khusus kepada 33 emiten yang memiliki modal minus alias ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhirnya. 33 emiten tersebut mendapatkan notasi khusus “E”.