DISTIKA.png

<p>JAKARTA – Startup asal China, DeepSeek, telah menarik perhatian dunia <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/kecerdasan-buatan">kecerdasan buatan</a> (AI), baik dalam bentuk antusiasme maupun kekhawatiran. Hanya dalam beberapa minggu setelah peluncurannya, model pemrosesan canggih DeepSeek-R1 telah diblokir oleh sejumlah pemerintah.</p><p>Dilansir dari Euro News, penelitian menunjukkan adanya kekhawatiran terkait keamanan siber dan keselamatan, termasuk potensi DeepSeek dalam menghasilkan konten yang berbahaya dan bias.</p><p>Sebagai perusahaan asal China, hukum negara tersebut menetapkan bahwa data yang dibagikan melalui aplikasi seluler dan web dapat diakses oleh badan intelijen China. Hal ini semakin memicu kekhawatiran terkait keamanan nasional.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-teknologi-melesat-usai-trump-tunda-tarif-impor-goto-terdepan">Saham Teknologi Melesat Usai Trump Tunda Tarif Impor, GOTO Terdepan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/resmi-bubar-sum-41-putar-so-long-goodbye">Resmi Bubar, Sum 41 Putar So Long Goodbye</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bahlil-pengecer-bisa-jual-lpg-3-kg-lagi-status-jadi-sub-pangkalan">Bahlil: Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg Lagi, Status jadi Sub-Pangkalan</a></li></ul><p>Berikut adalah daftar negara yang telah melarang penggunaan DeepSeek serta negara yang saat ini sedang mengkaji keberadaan perusahaan tersebut.</p><h2><strong>1. Italia</strong></h2><p>Dilansir dari Reuters, Italia menjadi negara pertama yang memblokir DeepSeek pada 30 Januari 2025.</p><p>Otoritas perlindungan data Italia, Garante, mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/deepseek">DeepSeek</a> untuk memblokir chatbot-nya di negara tersebut setelah startup kecerdasan buatan asal China itu gagal mengatasi kekhawatiran regulator terkait kebijakan privasinya.</p><p>Lembaga pengawas tersebut telah mempertanyakan DeepSeek minggu ini mengenai penggunaan data pribadi, terutama mencari informasi tentang data pribadi apa yang dikumpulkan, dari sumber mana, untuk tujuan apa, berdasarkan dasar hukum apa, dan apakah data tersebut disimpan di China.</p><p>Perintah Garante—yang bertujuan melindungi data pengguna Italia—dikeluarkan setelah perusahaan China yang menyediakan layanan chatbot DeepSeek memberikan informasi yang dianggap “sangat tidak mencukupi,” menurut pernyataan dari lembaga pengawas tersebut.</p><h2><strong>2. Amerika Serikat</strong></h2><p>Dilansir dari Techcrunh, Amerika Serikat, dalam hal ini Departemen Pertahanan dan Angkatan Laut, juga mengambil langkah untuk memblokir serta melarang penggunaan DeepSeek. Pentagon berupaya memblokir DeepSeek setelah sejumlah karyawannya terhubung ke server China.</p><p>Kebijakan privasi DeepSeek secara eksplisit menyatakan mereka menyimpan data pengguna di server yang berlokasi di China dan mengelola data tersebut berdasarkan hukum China. Hukum negara setempat mengamanatkan kerja sama dengan badan intelijen China.</p><p>Adapun, pada tanggal 24 Januari 2025, Angkatan Laut AS melarang karyawan mengakses DeepSeek karena masalah keamanan dan etika.</p><h2><strong>3. Taiwan</strong></h2><p>Taiwan melarang lembaga pemerintah menggunakan model AI DeepSeek minggu lalu dengan alasan masalah keamanan.</p><p>Negara yang diperintah secara demokratis ini berhati-hati terhadap teknologi China karena klaim kedaulatan Beijing. Kementerian Urusan Digital Taiwan pada hari Jumat menyatakan semua lembaga pemerintah dan infrastruktur penting tidak boleh menggunakan DeepSeek karena membahayakan keamanan informasi nasional.</p><p>“Layanan AI DeepSeek adalah produk China,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Euro News.</p><p>“Operasinya melibatkan transmisi lintas batas dan kebocoran informasi serta menimbulkan masalah keamanan informasi lainnya,” tambah pernyataan tersebut.</p><h2><strong>4. Korea Selatan</strong></h2><p>Dilansir dari The Hindu, Korea Selatan belum resmi melarang penggunaan DeepSeek. Di sisi lain, pengawas privasi informasi Korea Selatan berencana untuk bertanya kepada DeepSeek tentang bagaimana informasi pribadi pengguna dikelola, kata seorang pejabat lembaga tersebut pada Jumat, 31 Januari 2025.</p><p>Komisi Perlindungan Informasi Pribadi negara itu akan segera mengirimkan permintaan informasi tertulis kepada operator model kecerdasan buatan China, kata pejabat tersebut.</p><h2><strong>5. Prancis</strong></h2><p>Dilansir dari The Economic Times, pengawas privasi Prancis, CNIL, akan menanyai startup China DeepSeek untuk memahami lebih baik bagaimana sistem AI-nya bekerja serta kemungkinan risiko terhadap privasi pengguna, ujar juru bicara lembaga tersebut pada Kamis, 30 Januari 2025.</p><h2><strong>6.</strong> <strong>Australia</strong></h2><p>Seorang juru bicara Telstra mengatakan bahwa perusahaan memiliki proses ketat untuk menilai semua alat <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/ai">AI</a>, kapabilitas, dan kasus penggunaan dalam bisnis. Untuk saat ini, DeepSeek belum disetujui di Telstra dan penggunaannya tidak dianjurkan (meskipun belum secara resmi diblokir).</p><p>Dilansir dari The Guardian, sementara itu, perusahaan lain segera mencari nasihat tentang apakah mereka harus mengadopsi DeepSeek.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-sembako-di-jakarta-rabu-05-februari-2025-cabe-rawit-hijau-naik-garam-dapur-turun">Harga Sembako di Jakarta Rabu, 05 Februari 2025: Cabe Rawit Hijau Naik, Garam Dapur Turun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/brpt-pgas-dan-ammn-mejeng-di-top-gainers-lq-45-hari-ini">BRPT, PGAS, dan AMMN Mejeng di Top Gainers LQ45 Hari Ini</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-5-februari-2025-dibuka-turun-ke-level-7-062-09">IHSG 5 Februari 2025, Dibuka Turun ke Level 7.062,09</a></li></ul><p>Direktur eksekutif intelijen siber di perusahaan keamanan siber Australia, CyberCX, Katherine Mansted, mengatakan banyak pelanggan yang menghubungi mereka untuk mencari informasi mengenai keamanan penggunaan DeepSeek.</p><p>Mansted juga menyarankan agar organisasi, termasuk lembaga pemerintahan, mempertimbangkan untuk membatasi akses ke DeepSeek, terutama pada perangkat kerja. Hingga saat ini, pemerintah Australia belum mengeluarkan larangan resmi terkait penggunaan DeepSeek.</p>

deepseek_whale_logo-1200x673.png

Startup asal China, DeepSeek, telah menarik perhatian dunia kecerdasan buatan (AI), baik dalam bentuk antusiasme maupun kekhawatiran. Hanya dalam beberapa minggu setelah peluncurannya, model pemrosesan canggih DeepSeek-R1 telah diblokir oleh sejumlah pemerintah.

Harga Emas Hari Ini

6 Negara yang Larang hingga Waspadai Penggunaan DeepSeek