IDHAM.png

JAKARTA - Konsultan blockchain dari CoinTelegraph, Jordan Finneseth, mengungkapkan lima alasan yang membuat aset kripto Bitcoin bisa menjadi investasi jangka panjang yang lebih baik dibanding emas.Di saat kondisi ekonomi global sedang dibayangi oleh tekanan inflasi yang cukup tinggi, tidak sedikit analis keuangan yang merekomendasikan emas sebagai instrumen investasi sebagai perlindungan dari volatilitas nilai dolar Amerika Serikat (AS).Sementara itu, Finneseth mengatakan bahwa Bitcoin pun sebenarnya memiliki sifat lindung nilai dalam menghadapi inflasi, bahkan bisa jadi lebih baik dibanding emas.Menurut Finneseth, berikut ini lima alasan yang membuat Bitcoin bisa menjadi instrumen investasi jangka panjang yang lebih baik dibanding emas.1. Penyimpanan nilaiSatu di antara sekian alasan paling umum yang mendorong investor untuk membeli emas dan Bitcoin adalah karena keduanya tercatat di dalam sejarah sebagai aset yang dapat mempertahankan nilainya saat kondisi ekonomi sedang diterpa ketidakpastian."Tidak dapat disangkal bahwa emas telah menawarkan perlindungan kekayaan terbaik secara historis, tetapi aset ini tidak selalu mempertahankan nilainya," ujar Finneseth dikutip dari CoinTelegraph, Selasa, 7 Juni 2022.Perhatikan grafik berikut ini:<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/06/1654567105660.jpeg"><figcaption>Grafik harga emas. Sumber: Tradingview.com</figcaption></figure>Berdasarkan data di grafik tersebut, seandainya investor membeli emas pada bulan September 2011, mereka harus menunggu sampai Juli 2020 untuk bisa mendapatkan keuntungan atau setidaknya bisa balik modal."Dalam sejarah Bitcoin, tidak pernah membutuhkan lebih dari tiga hingga empat tahun untuk harganya kembali dan melampaui level tertinggi sepanjang masa, hal ini menunjukkan bahwa pada garis waktu jangka panjang, BTC bisa menjadi penyimpan nilai yang lebih baik," kata Finneseth.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tren-istilah-keuangan-apa-itu-likuiditas">Tren Istilah Keuangan: Apa Itu Likuiditas?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mayoritas-kripto-big-cap-masuk-ke-zona-hijau-pagi-ini-bitcoin-sentuh-u-sdollar-30-ribuan">Mayoritas Kripto Big Cap Masuk ke Zona Hijau Pagi Ini, Bitcoin Sentuh US$30 Ribuan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tenaga-honorer-resmi-dihapus-berikut-syarat-diangkat-jadi-pns-yang-harus-diketahui">Tenaga Honorer Resmi Dihapus, Berikut Syarat Diangkat Jadi PNS yang Harus Diketahui</a></li></ul>2. Harga cenderung naikSeperti yang disebutkan di atas, emas secara historis dipandang sebagai aset perlindungan nilai yang cukup baik di tengah inflasi karena harganya cenderung merangkak naik seiring dengan biaya hidup yang semakin naik.Meski demikian, pandangan itu dinilai Finneseth tidak sepenuhnya benar. Hal itu diperlihatkan oleh grafik di bawah ini:<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/06/1654567236560.jpeg"><figcaption>Grafik emas vs BTC. Sumber: Tradingview.com</figcaption></figure>Menurut grafik di atas, emas telah mencatat kenaikan sebesar 21,84% sementara Bitcoin mengalami peningkatan yang jauh lebih signifikan, yakni sekitar 311%.Menurut Finneseth, berhubung biaya hidup secara keseluruhan dapat meningkat lebih cepat, memegang aset yang mengalami peningkatan secara signifikan akan lebih baik."Memegang aset yang dapat melampaui dampak inflasi sebenarnya membantu meningkatkan kekayaan daripada mempertahankannya," kata Finneseth.Meskipun Bitcoin mengalami volatilitas dan penurunan harga pada tahun 2022, Finneseth menilai bahwa aset <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=kripto">kripto</a> ini masih bisa memberikan keuntungan lebih banyak bagi investor jangka panjang.3. Simpanan aman di tengah ketidakpastian geopolitikEmas seringkali disebut sebagai "komoditas krisis" karena kemampuannya untuk melindungi nilai di tengah ketidakpastian geopolitik. Oleh karena itu, para investor pun kerap kali berbondong-bondong membeli emas ketika terjadi ketegangan geopolitik."Sayangnya, bagi orang-orang yang berada di zona konflik atau daerah lain yang rentan terhadap ketidakstabilan, membawa benda berharga seperti emas memiliki risiko yang tinggi untuk menjadi sasaran penyitaan atau pencurian aset," papar Finneseth.Bitcoin pun dianggap Finneseth lebih menawarkan opsi yang lebih aman bagi orang-orang yang hidup dalam situasi tersebut karena mereka bisa berpergian tanpa takut kehilangan dana karena disita atau dicuri.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bank-mandiri-bmri-gelontorkan-dana-rp-3-triliun-ke-emiten-menara-milik-grup-djarum">Bank Mandiri (BMRI) Gelontorkan Dana Rp3 Triliun ke Emiten Menara Milik Grup Djarum</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/7-film-indonesia-paling-laris-dengan-jumlah-penonton-terbanyak-sepanjang-masa">7 Film Indonesia Paling Laris dengan Jumlah Penonton Terbanyak Sepanjang Masa</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kppu-endus-dugaan-kartel-di-minyak-goreng-anak-usaha-indofood-hingga-musim-mas-dipanggil">KPPU Endus Dugaan Kartel di Minyak Goreng, Anak Usaha Indofood hingga Musim Mas Dipanggil</a></li></ul>4. Alternatif saat dolar AS kehilangan nilainyaSaat nilai dolar AS jatuh, investor pada umumnya mencari perlindungan nilai dengan berinvestasi di emas."Meskipun emas telah menjadi aset utama selama ribuan tahun, emas tidak digunakan atau diterima secara luas dalam masyarakat digital modern dan bahkan oleh kebanyakan orang di generasi muda, bahkan belum pernah melihat koin emas secara langsung," ungkap Finneseth.Finneseth menganggap bahwa Bitcoin dapat menjadi aset yang lebih familiar dan dapat diintegrasikan ke masyarakat yang sudah lebih familiar dengan dunia digital. Bitcoin pun lebih memberikan keleluasaan karena tidak memerlukan tempat penyimpanan fisik.5. Bitcoin yang LangkaDibutuhkan waktu lima hingga sepuluh tahun bagi tambang emas baru untuk mencapai produksi sehingga peningkatan pasokan yang cepat nyaris tidak mungkin terjadi.Kelangkaan emas karena pasokan yang terbatas pun menjadi alasan yang membuatnya menjadi aset yang baik untuk investasi.Meski demikian, saat ini diperkirakan masih ada lebih dari 50 ribu metrik ton<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=emas"> emas</a> di dalam tanah. Sementara itu, Bitcoin memiliki pasokan tetap sebanyak 21 juta BTC yang diproduksi dan diterbitkan.Sebagai aset yang terdesentralisasi dalam jaringan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=blockchain">blockchain</a>, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=bitcoin">Bitcoin</a> lebih mudah untuk dilacak dan diverifikasi lokasinya dibanding emas. &nbsp;&nbsp;"Tidak ada cara untuk benar-benar menemukan dan memvalidasi semua toko emas di planet ini, yang berarti pasokan sebenarnya tidak akan pernah benar-benar diketahui. Karena itu, Bitcoin memenangkan perdebatan kelangkaan dan ini adalah bentuk uang tersulit yang diciptakan oleh umat manusia hingga saat ini," ungkap Finneseth.&nbsp;

bitcon

Konsultan blockchain dari CoinTelegraph, Jordan Finneseth, mengungkapkan lima alasan yang membuat aset kripto Bitcoin bisa menjadi investasi jangka panjang yang lebih baik dibanding emas.

Harga Emas Hari Ini

Bitcoin Bisa Jadi Investasi yang Lebih Baik Dibanding Emas? Simak di Sini