JAKARTA – Sekitar 890.000 data pribadi nasabah <a href="https://www.trenasia.com/open-api-diharap-jembatani-fintech-dan-industri-perbankan/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Fintech</a> Kreditplus mengalami kebocoran. Data ini diketahui telah diperdagangkan di sebuah forum jual-beli database.



Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi pada sebuah e-commerce karya anak bangsa, <a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/data-pengguna-tersebar-di-facebook-ini-kata-tokopedia/" target="_blank">Tokopedia</a>. Di forum yang sama, data pribadi pengguna <a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/data-pengguna-tersebar-di-facebook-ini-kata-tokopedia/" target="_blank">Tok</a><a href="https://www.trenasia.com/data-pengguna-tersebar-di-facebook-ini-kata-tokopedia/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">o</a><a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/data-pengguna-tersebar-di-facebook-ini-kata-tokopedia/" target="_blank">pedia</a> dijajakan melalui sebuah thread.



Dengan adanya kejadian tersebut, Kreditplus mengaku telah mengambil langkah mitigasi. Yang pertama pihaknya akan segera melakukan investigasi internal. Nantinya, hasil investigasi internal tersebut akan menunjukkan bagaimana tindakan <a href="https://www.trenasia.com/pencurian-data-digital-jadi-ancaman-global/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">pencurian data</a> nasabah oleh pihak ketiga.



Selain itu, Kreditplus mengklaim telah bekerjasama dengan konsultan <a href="https://www.trenasia.com/indonesia-cyber-security-forum-minta-badan-sensor-awasi-netflix/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">cyber security </a>eksternal yang berkompeten dalam hal digital forensik. Selain melakukan investigasi, konsultan cyber security eksternal tersebut juga akan memberi rekomendasi langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan perlindungan data pengguna Kreditplus.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Tidak hanya menggunakan jasa konsultan cyber security eksternal, Kreditplus juga bekerjasama dengan pihak berwenang dengan akan melaporkan ke <a href="https://www.trenasia.com/data-pribadi-e-commerce-bocor-bssn-investigasi-kejahatan-siber/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).</a>



<h4>Bagaimana Bisa Terjadi?</h4>



Pakar Digital Heru Sutadi mengungkapkan bagaimana kebocoran data pribadi secara masif dapat terjadi pada suatu perusahaan digital, khususnya <a href="https://www.trenasia.com/genjot-pembiayaan-mandiri-tunas-finance-mtf-gandeng-e-commerce/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">e-commerce </a>dan <a href="https://www.trenasia.com/fintech-amartha-perketat-pinjaman-di-zona-merah-corona/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">fintech</a>. Dia menduga terdapat permasalahan atau lemahnya sistem keamanan di platform tersebut.



Lalu, lanjut Heru, kemungkinan terdapat oknum “nakal” dari pihak developer atau pengembang software. Dia beralasan jika developer software adalah pihak yang paling mengetahui tentang semua sistem yang ada pada platform, sehingga sangat memungkinkan jika pencurian data dilakukan oleh pengembang.



“Bisa juga pengembang software sebelumnya punya semacam backdoor untuk masuk ke sistem tersebut dan menjual data pribadi pengguna kepada pihak ketiga,” ujarnya kepada TrenAsia, Rabu 5 Agustus 2020.



Lebih lanjut Heru mengatakan bahwa terdapat beberapa standar dasar yang wajib di penuhi oleh perusahaan dalam menjaga keamanan data pribadi penggunanya. Yang pertama, minimal perusahaan harus memiliki Standarisai Manajemen Keamanan ISO 27001. Kedua, perusahaan harus memiliki tim monitoring dalam menjaga keamanan data pribadi pengguna untuk mencegah pencurian.



“Terkadang beberapa perusahaan di Indonesia ini suka merasa kalau sistem keamanannya sudah bagus. Selain itu kan memang harga untuk cyber security itu harganya mahal juga sehingga alokasi dana untuk keamanan tidak menjadi prioritas,” jelasnya.



Dari kasus di atas, dia berharap kepada banyak perusahaan digital untuk mengubah mindset dalam hal investasi pada cyber security system. Baginya, hal tersebut penting untuk menjaga kepercayaan publik kepada suatu platform, terlebih kepada industri digital yang saat ini sedang berkembang.



“Kalau banyak kasus seperti ini yang kita khawatirkan publik tidak hanya ragu kepada satu platform itu saja, tetapi bisa tidak percaya terhadap semua layanan e-commerce dan fintech,” pungkas Heru.

DREAN.png

ilustrasi-hacking

JAKARTA – Sekitar 890.000 data pribadi nasabah Fintech Kreditplus mengalami kebocoran. Data ini diketahui telah diperdagangkan di sebuah forum jual-beli database. Kasus serupa sebelumnya juga pernah terjadi pada sebuah e-commerce karya anak bangsa, Tokopedia. Di forum yang sama, data pribadi pengguna Tokopedia dijajakan melalui sebuah thread. Dengan adanya kejadian tersebut, Kreditplus mengaku telah mengambil langkah [&hellip;]

Harga Emas Hari Ini

Data Nasabah KreditPlus Bocor, Bagaimana Pencurian Data Secara Masif Bisa Terjadi?