DREAN.png

JAKARTA – Badan Perlindungan Konsumen Nasional (<a href="https://www.trenasia.com/?s=BPKN" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BPKN</a>) mengungkapkan adanya lonjakan pengaduan konsumen terhadap layanan e-commerce sepanjang tahun 2020.



Ketua Komisi III BPKN Rolas Budiman Sitinjak menyatakan total <a href="https://www.trenasia.com/jokowi-kesal-e-commerce-didominasi-produk-impor/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">pengaduan e-commerce</a> mencapai 295 hingga 11 Desember 2020. Jumlah ini 23,11% dari 1.276 total pengaduan konsumen yang diterima.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/online-trends-are-booming-serial-1-exploring-the-drivers-of-indonesias-digital-economy/">Online Trends are Booming (Serial 1): Exploring the Drivers of Indonesia&#8217;s Digital Economy</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ugm-jadikan-wisma-kagama-dan-uc-hotel-sebagai-selter-covid-19/">UGM Jadikan Wisma Kagama dan UC Hotel Sebagai Selter COVID-19</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/bangun-infrastruktur-baru-google-perluas-layanan-cloud-di-india/">Bangun Infrastruktur Baru, Google Perluas Layanan Cloud di India</a></li>
</ul>


Ia mengatakan bahwa jumlah pengaduan <a href="https://www.trenasia.com/?s=e-commerce+" target="_blank" rel="noreferrer noopener">e-commerce </a>naik drastis jika dibandingkan dengan laporan tiga tahun terakhir. Hal ini merujuk data yang menunjukkan total pengaduan sektor perdagangan elektronik hanya 32 laporan dari 2.378 pengaduan selama 2017-2019.



&#8220;Pengaduan yang paling sering terjadi OTP, ini jadi isu yang tren. OTP atau phising (tindak penipuan) itu jadi orang enggak merasa belanja tapi saldonya berkurang,&#8221; ujarnya dalam webinar bertajuk ‘Catatan Akhir Tahun BPKN 2020’ di Jakarta, Senin, 14 Desember 2020.



Rolas bilang, phising sering terjadi karena konsumen kurang berhati-hati. Oleh karena itu ia mengimbau kepada pengguna layanan e-commerce agar meningkatkan kewaspadaannya, terutama dalam berbelanja online.



Mayoritas pengaduan sektor ini terkait layanan pengembalian dana (refund). Hal ini sering terjadi pada masa pandemi COVID-19 yang telah terjadi sejak awal tahun ini.



“Permasalahan refund ini akibat kesalahan konsumen sendiri yang terkadang salah mengisi data yang diperlukan,” tuturnya.



Ia menerangkan, dari total aduan layanan e-commerce, sekitar 94 kasus telah diproses dan berakhir dengan dikembalikannya hak konsumen. Sedangkan, 201 kasus sisanya masih dalam proses penanganan.

Ekonomi Digital Makin Tren, Pengaduan Konsumen E-Commerce Ikut Melonjak Tajam

Ketua Komisi III BPKN Rolas Budiman Sitinjak menyatakan total pengaduan e-commerce mencapai 295 hingga 11 Desember 2020. Jumlah ini 23,11% dari 1.276 total pengaduan konsumen yang diterima.