WASHINGTON-Komando Transportasi Pentagon dan<a href="https://www.trenasia.com/spacex-berhasil-tempatkan-61-satelit-di-orbit-rendah/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"> SpaceX Elon Musk </a>bekerja sama memeriksa kemungkinan menggunakan roket untuk mengirimkan <a href="https://www.trenasia.com/spacex-akan-luncurkan-152-mayat-ke-orbit-pakai-roket-falcon-heavy/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">kargo melalui luar angkasa</a>.



Rencana tersebut meningkatkan prospek pengiriman pasokan yang sangat dibutuhkan ke pasukan Amerika di mana pun di Bumi, dalam beberapa menit. Meskipun ide tersebut secara teknis layak, ada beberapa faktor, termasuk biaya dan waktu persiapan, yang dapat membuatnya tidak dapat dijalankan.



Sebuah roket yang diluncurkan dari<a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/spacex-hancurkan-pesawatnya-di-ketinggian-19-km/" target="_blank"> Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg </a>di California Selatan secara teoritis dapat memasuki orbit rendah Bumi dan memasuki kembali atmosfer hampir di mana saja di planet ini.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


Perjalanan roket akan memiliki implikasi yang mengejutkan bagi transportasi militer. Sebuah <a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/spacex-akan-luncurkan-152-mayat-ke-orbit-pakai-roket-falcon-heavy/" target="_blank">pesawat transportasi berat C-17 Globemaster III</a> yang terbang dengan kecepatan 500 mil per jam, misalnya, membutuhkan waktu 12 jam untuk pergi dari California ke Okinawa, Jepang — sebuah pulau yang praktis berada di depan pintu China. Sedangkan sebuah roket, dapat melakukan perjalanan dalam 30 menit atau kurang.



Roket tidak memerlukan rantai tanker pengisian bahan bakar udara yang mendukung misi, juga tidak memerlukan izin untuk terbang di atas negara asing dengan rute penerbangan yang panjang dan berliku. Roket setidaknya untuk saat ini juga aman dan terjamin, tanpa ada negara yang mampu menembak jatuh di sepanjang rute yang paling memungkinkan.



Jenderal Stephen R. Lyons, kepala Komando Transportasi, mengatakan kepada Air Force Magazine &nbsp;bahwa harus dipikirkan tentang memindahkan kargo yang setara dengan muatan C-17 ke mana pun di dunia dalam waktu kurang dari satu jam.



Lyons kemungkinan mengacu pada <a rel="noreferrer noopener" href="https://www.trenasia.com/spacex-berhasil-tempatkan-61-satelit-di-orbit-rendah/" target="_blank">roket Starship SpaceX</a>. SpaceX mengembangkan Starship, sebuah roket besar setinggi 160 kaki untuk mengangkut orang dan kargo ke bulan, Mars, dan mungkin lebih jauh.  Roket itu juga bisa membuat lompatan cepat melintasi Bumi. Starship bisa mengangkut 100 ton kargo, sedangkan pesawat C-17 bisa mengangkut 85 ton.



<h4>Banyak Masalah</h4>



Bisakah itu berhasil? Sangat mungkin. Sebagaimana ditulis Popular Mechanics Sabtu 10 Oktober 2020, SpaceX sejauh ini telah meluncurkan hampir 100 roket dan  hanya dengan dua kegagalan penuh atau sebagian. Sama pentingnya dalam misi pasokan ulang adalah pendaratan yang sukses dan perusahaan sedang mengumpulkan catatan yang cukup sukses dalam hal itu.



Salah satu masalah yang terkait dengan perjalanan ruang angkasa adalah waktu. Meski penerbangan luar angkasa yang sebenarnya mungkin hanya memakan waktu 30 menit, <a href="https://www.trenasia.com/spacex-hancurkan-pesawatnya-di-ketinggian-19-km/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">misi transportasi luar angkasa </a>bisa memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan untuk dipersiapkan. Roket harus disiapkan untuk penerbangan luar angkasa, sebuah proses yang mencakup pemasangan di landasan peluncuran, pengisian bahan bakar roket, dan pemasangan muatan kargo.



Roket juga hanya dapat diluncurkan dalam cuaca yang relatif baik. Kondisi buruk dapat menyebabkan penundaan selama seminggu. Jadi, perjalanan yang disebut kurang dari satu jam akan membutuhkan waktu persiapan yang jauh lebih lama. Belum lagi proses pemuatan kargo yang akan jauh lebih rumit dibandingkan menggunakan C-17 yang memiliki pintu belakang dan tinggal memasukkan muatan.



Dan ada masalah terbesar yang harus dihadapi  yakni biaya yang mahal. Pesawat ruang angkasa<a href="https://www.trenasia.com/spacex-hancurkan-pesawatnya-di-ketinggian-19-km/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"> SpaceX Falcon 9 </a>yang mampu membawa 25 ton berharga US$ 28 juta untuk diluncurkan. SpaceX memperkirakan roket Starship dapat berharga US$ 2 juta per peluncuran. Di sisi lain, penerbangan 12 jam dari California ke Jepang dengan C-17 Globemaster III membutuhkan biaya US$ 312.000.



Ada juga biaya untuk kapal tanker pengisian bahan bakar udara seperti KC-135 Stratotanker untuk mendukung misi tersebut. Bahkan dengan perkiraan terbaik, biaya transportasi roket akan empat kali lipat biaya pengiriman kargo yang sama dengan pesawat.



Namun, biaya bukanlah segalanya, terutama saat peluru beterbangan. Jika sebuah pulau seperti Okinawa, rumah bagi 30.000 personel militer Amerika, diblokade oleh Tentara Pembebasan Rakyat, roket bisa menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan pasokan bagi pasukan.



Meski transportasi ruang angkasa masih terlalu mahal untuk menjadi aktivitas militer masa damai, jika Komando Transportasi dan SpaceX menyusun rencana untuk segera menyiapkan dan meluncurkan roket kargo, itu bisa menjadi alternatif yang berguna selama masa perang.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Roket Falcon Heavy SpaceX /SpaceX

naza-spacex

WASHINGTON-Komando Transportasi Pentagon dan SpaceX Elon Musk bekerja sama memeriksa kemungkinan menggunakan roket untuk mengirimkan kargo melalui luar angkasa. Rencana tersebut meningkatkan prospek pengiriman pasokan yang sangat dibutuhkan ke pasukan Amerika di mana pun di Bumi, dalam beberapa menit. Meskipun ide tersebut secara teknis layak, ada beberapa faktor, termasuk biaya dan waktu persiapan, yang dapat [&hellip;]

Harga Emas Hari Ini

Gunakan Roket Elon Musk, Pentagon Ingin Mengirimkan Kargo ke Seluruh Dunia dalam Hitungan Menit