JAKARTA – Pemegang saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mendapat sinyal positif terkait dividen tahun 2024, yang diperkirakan mencapai payout ratio 85%. Kabar ini menjadi angin segar di tengah penurunan harga saham perseroan.Berdasarkan informasi dari Stockbit Sekuritas, manajemen BBRI mengungkapkan bahwa diskusi terkait dividen tahun buku 2024 mengarah pada dividend payout ratio (DPR) di kisaran 85%, lebih tinggi dibandingkan dividen payout ratio (DPR) tahun buku 2023 yang sebesar 80%.“Dengan DPR 85%, potensi dividen final BBRI mencapai Rp204 per saham, yang mengindikasikan dividend yield sebesar 6% berdasarkan harga penutupan sesi pertama, Jumat, 28 Februari 2025, di level Rp3.390 per saham,” ungkap Investment Analyst Stockbit Sekuritas, Edi Chandren, dalam risetnya pada hari yang sama.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/keamanan-data-pribadi-masih-jadi-isu-dalam-industri-fintech-lending">Keamanan Data Pribadi Masih jadi Isu dalam Industri Fintech Lending</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rungkat-ihsg-hari-ini-28-februari-2025-ambrol-214-85-poin">Rungkat, IHSG Hari Ini 28 Februari 2025 Ambrol 214,85 Poin</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/lq-45-hari-ini-28-februari-2025-masih-suram-ditutup-turun-ke-703-63-poin">LQ45 Hari Ini 28 Februari 2025 Masih Suram, Ditutup Turun ke 703,63 Poin</a></li></ul>Sebagai informasi, BBRI berhasil mencetak laba bersih konsolidasian Rp60,64 triliun pada 2024, naik 0,1% dibandingkan 2023. Meski kenaikannya kecil, angka ini merupakan rekor terbesar sepanjang sejarah bank yang berfokus pada pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tersebut.Edi menambahkan bahwa prospek pembagian dividen ke depan masih bersifat wait and see, seiring dengan mulai beroperasinya BBRI di bawah Danantara. Sementara itu, pada perdagangan Jumat, 28 Februari 2025, saham BBRI ditutup melemah 7,44% ke level Rp3.360 per saham, mencerminkan penurunan 20,19% sejak awal tahun.Dari sisi valuasi, saham BBRI saat ini diperdagangkan pada 1,54 kali harga terhadap nilai buku (price to book value/PBV) untuk satu tahun ke depan, lebih rendah dibandingkan rata-rata historis dalam 10 tahun terakhir yang berada di 1,62 kali. Level ini juga menjadi yang terendah sejak pandemi Covid-19, yang saat itu mencapai 1,32 kali.Penurunan harga saham BBRI belakangan ini juga dipengaruhi oleh laporan laba bersih Januari 2025 yang turun 58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp2 triliun. Meski masih di atas prediksi konsensus, tekanan terhadap saham BBRI terus berlanjut.Manajemen BBRI menyebutkan bahwa dari total beban pencadangan sebesar Rp5,6 triliun pada Januari 2025, sekitar Rp3,5 triliun merupakan tambahan pencadangan sebagai langkah antisipatif terhadap risiko restrukturisasi kredit Kupedes di segmen mikro. “Tambahan pencadangan ini masih berpotensi muncul dalam beberapa bulan ke depan, meskipun dalam jumlah lebih kecil,” papar Edi.&nbsp;Meski demikian, beban pencadangan secara keseluruhan diperkirakan akan menurun, dengan biaya kredit tahun ini diproyeksikan berada di kisaran 3%–3,2%. Namun, pencapaian target tersebut masih bergantung pada pertumbuhan kredit 7%–9% serta penyelesaian restrukturisasi Kupedes.Manajemen, kata Edi, juga mengakui adanya potensi penurunan laba bersih akibat lemahnya pertumbuhan kredit dan margin bunga bersih di awal tahun. “Meski begitu, mereka optimistis kondisi akan membaik mulai kuartal kedua 2025,” jelasnya.&nbsp;Namun, jika pemulihan berjalan lambat, kata Edi, estimasi laba bersih tahun ini dalam konsensus bisa mengalami revisi, dengan proyeksi saat ini sebesar Rp60,7 triliun, hampir stagnan dibandingkan 2024 yang mencapai Rp60,2 triliun.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Tangerang, Kamis 29 Juli 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Kantor BRI - Panji 4.jpg

BBRI berhasil mencetak laba bersih konsolidasian Rp60,64 triliun pada 2024, naik 0,1% dibandingkan 2023. 

Harga Emas Hari Ini

Harga Saham BBRI Tertekan, Tapi Dividen 2024 Diprediksi Meningkat