IDHAM.png

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini seiring dengan pembacaan pelaku pasar terhadap inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih kaku dari harapan.&nbsp; Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat 24 Februari 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 8 poin di posisi Rp15.200 per-dolar AS.&nbsp; Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 22 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 8 poin di level Rp15.192 per-dolar AS.&nbsp; &nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/6-tanda-seseorang-tak-ingin-menjadi-teman-anda">6 Tanda Seseorang Tak Ingin Menjadi Teman Anda</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sebelum-ditutup-investree-syariah-salurkan-pembiayaan-rp-484-5-miliar-per-kuartal-iv-2022">Sebelum Ditutup, Investree Syariah Salurkan Pembiayaan Rp484,5 Miliar per Kuartal IV-2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/risalah-the-fed-indikasikan-berlanjutnya-kenaikan-suku-bunga-as-rupiah-berpotensi-melemah">Risalah The Fed Indikasikan Berlanjutnya Kenaikan Suku Bunga AS, Rupiah Berpotensi Melemah</a></li></ul>Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi masih melihat adanya peluang koreksi pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.&nbsp; Peluang tersebut semakin membesar setelah The Federal Reserve (The Fed) merilis risalah yang mengindikasikan kenaikan suku bunga lebih lanjut dalam beberapa waktu ke depan.&nbsp; "Risalah pertemuan The Fed bulan Februari menunjukkan bahwa sebagian besar anggota komite kebijakan moneter mendukung kenaikan suku bunga lebih lama tahun ini. Tetapi, seruan mereka untuk kenaikan 25 basis poin dianggap sudah ketinggalan zaman, mengingat data setelah pertemuan The Fed menunjukkan bahwa inflasi tetap jauh lebih kaku dari yang diharapkan," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 24 Februari 2023.&nbsp; Dengan inflasi yang cenderung masih jauh dari target sementara data ekonomi AS menunjukkan perbaikan, The Fed pun semakin berpeluang untuk terus memperketat kebijakan moneter hingga inflasi mencapai pada level yang diharapkan.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/daftar-menteri-jokowi-yang-rangkap-jabatan-jadi-ketua-federasi-olahraga">Daftar Menteri Jokowi yang Rangkap Jabatan jadi Ketua Federasi Olahraga</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/cara-mudah-mengosongkan-memori-i-phone-penuh-untuk-mengoptimalkan-penyimpanan">Cara Mudah Mengosongkan Memori iPhone Penuh untuk Mengoptimalkan Penyimpanan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hak-jawab-bni-adakah-faktor-rumantir-di-balik-kredit-sindikasi-rp-6-triliun-bni-ke-grup-lippo">Hak Jawab BNI: "Adakah Faktor Rumantir di Balik Kredit Sindikasi Rp6 Triliun BNI ke Grup Lippo?"</a></li></ul>Dengan adanya kekhawatiran atas sikap agresif dari The Fed, dolar AS sebagai aset safe haven pun menguat dan menekan nilai kurs rupiah.&nbsp; Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 24 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpeluang melemah di kisaran Rp15.170-Rp15.202 per-dolar AS.

ANANDA.png

Karyawati menunjukkan mata uang Dolar Amerika dan Rupiah di salah satu teller bank, di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

rupiah-ditutup-menguat-2

Nilai kurs rupiah berpeluang melemah pada perdagangan hari ini seiring dengan pembacaan pelaku pasar terhadap inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih kaku dari harapan. 

Harga Emas Hari Ini

Inflasi AS Lebih 'Kaku' dari yang Diharapkan, Rupiah Berpeluang Melemah Hari Ini