IDHAM.png

JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, institusi keuangan global semakin tertarik untuk berinvestasi dalam aset kripto. Menurut Jordan Simanjuntak, Chief Marketing Officer (CMO) Triv, saat ini pihak yang paling banyak memegang aset kripto adalah institusi besar, perusahaan publik, dan bahkan negara-negara maju.&nbsp;"US menjadi salah satu pemegang terbesar aset kripto, diikuti oleh negara-negara seperti China dan Inggris, serta perusahaan publik dan swasta yang mulai mengakumulasi aset digital ini," ujarnya dalam acara Cryptalk With Triv: Harnessing Cryptocurrency yang diselenggarakan oleh Triv dan Investortrust.id di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.Untuk diketahui, saat ini Amerika Serikat (AS) menjadi pemegang Bitcoin terbanyak dengan jumlah mencapai 208.109 BTC atau setara dengan 1,05% dari suplai yang tersedia. AS diikuti oleh China yang memegang 194.000 BTC (0,98%), dan Inggris sebanyak 61.000 BTC (0,3%).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/walau-nim-tertekan-dan-beban-meningkat-laba-bank-mandiri-tumbuh-4-5-persen-pada-januari-2025">Walau NIM Tertekan dan Beban Meningkat, Laba Bank Mandiri Tumbuh 4,5 Persen pada Januari 2025</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/hitam-putih-tony-blair-eks-pm-inggris-yang-jadi-pengawas-danantara">Hitam-Putih Tony Blair, Eks PM Inggris yang Jadi Pengawas Danantara</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kemasan-rokok-tanpa-identitas-merek-jadi-ancaman-serius-ekosistem-pertembakauan">Kemasan Rokok Tanpa Identitas Merek jadi Ancaman Serius Ekosistem Pertembakauan</a></li></ul>Fenomena ini menunjukkan bahwa aset kripto tidak lagi hanya menjadi instrumen spekulatif bagi investor ritel, tetapi juga telah menarik perhatian lembaga keuangan besar yang ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan industri ini.&nbsp;Dengan meningkatnya adopsi institusional, harga dan kapitalisasi pasar kripto pun diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.<h3>Dana Pensiun dan Perusahaan Investasi Indonesia Mulai Melirik Kripto</h3>Tidak hanya di luar negeri, tren investasi institusional dalam kripto mulai terlihat di Indonesia. Jordan Simanjuntak menyoroti bahwa perusahaan investasi di Indonesia perlahan mulai melirik aset digital ini sebagai bagian dari portofolio mereka.&nbsp;Pergeseran minat ini didorong oleh regulasi yang semakin jelas setelah pengawasan kripto resmi berpindah dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Januari 2025.&nbsp;Dengan adanya regulasi yang lebih stabil, perusahaan keuangan besar kini memiliki landasan hukum yang lebih kuat untuk mempertimbangkan investasi dalam kripto.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/februari-kelam-untuk-bitcoin-simak-tren-dan-prediksi-pasar-kripto-pekan-ini">Februari Kelam untuk Bitcoin? Simak Tren dan Prediksi Pasar Kripto Pekan Ini</a></li></ul><h3>Peran Sandbox dalam Pengembangan Kripto</h3>Untuk mendukung adopsi yang lebih luas, OJK telah menyediakan sandbox regulasi bagi inovator di industri kripto. Theresa Tjandrawinata, seorang edukator teknologi dan Chief Marketing Officer (CMO) dari Xellar, menjelaskan bahwa sandbox ini memungkinkan proyek-proyek kripto untuk diuji sebelum benar-benar diluncurkan ke pasar.&nbsp;"Setiap proyek harus memiliki use case yang jelas, misalnya tokenisasi aset atau layanan pembayaran berbasis blockchain. Sandbox ini juga mempermudah kolaborasi dengan bank dan institusi keuangan lainnya," jelasnya.Sandbox ini diharapkan dapat membuka jalan bagi lebih banyak perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan solusi berbasis blockchain yang dapat menarik investasi dari dalam maupun luar negeri.<h3>Masa Depan Kripto di Indonesia: Peluang Besar bagi Institusi</h3>Dengan regulasi yang semakin matang dan minat institusional yang meningkat, outlook pasar kripto di Indonesia tampak semakin cerah.&nbsp;Theresa menekankan bahwa industri kripto tidak hanya tentang jual beli aset digital, tetapi juga tentang bagaimana teknologi blockchain dapat diintegrasikan dalam berbagai sektor, seperti keuangan, permainan (GameFi), dan tokenisasi aset riil (Real World Assets).<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/lk-21-pusat-film-ilegal-ini-5-rekomendasi-situs-streaming-film-aman">LK21-PusatFilm Ilegal, Ini 5 Rekomendasi Situs Streaming Film Aman</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bukan-di-oppadrama-lk-21-berikut-cara-nonton-drakor-undercover-high-school">Bukan di Oppadrama-LK21, Berikut Cara Nonton Drakor Undercover High School</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gratis-link-latihan-soal-rbb-bumn-2025-untuk-persiapan-tes-tkd-dan-bahasa-inggris">Gratis! Link Latihan Soal RBB BUMN 2025 untuk Persiapan Tes TKD dan Bahasa Inggris</a></li></ul>"Industri kripto itu sangat global, dan kita tidak bisa hanya melihatnya dari perspektif Indonesia saja. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana proyek-proyek lokal dapat menarik investasi dari luar negeri untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital kita," tambahnya.Melihat perkembangan yang terjadi di berbagai negara, Indonesia tampaknya berada di jalur yang tepat untuk memanfaatkan potensi besar yang dimiliki industri kripto.&nbsp;Jika tren ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, institusi keuangan Indonesia akan menjadi pemain utama dalam ekosistem kripto global.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Diskusi Cryptalk With Triv: Harnessing Cryptocurrency yang diselenggarakan Triv dan Investortrust.id di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.

WhatsApp Image 2025-02-26 at 17.03.03.jpeg

Dalam beberapa tahun terakhir, institusi keuangan global semakin tertarik untuk berinvestasi dalam aset kripto. Menurut Jordan Simanjuntak, Chief Marketing Officer (CMO) Triv, saat ini pihak yang paling banyak memegang aset kripto adalah institusi besar, perusahaan publik, dan bahkan negara-negara maju. 

Harga Emas Hari Ini

Institusi Keuangan Kian Lirik Kripto, Negara-Negara Maju Mulai Berebut Bitcoin