RUMPI.png

JAKARTA - Ketika berbicara tentang pembullyan, banyak anak yang diam dan tidak menceritakan apa yang menimpa mereka kepada siapapun. Tidak hanya menyembunyikannya dari teman-teman, mereka juga jarang memberi tahu orang dewasa dalam hidup mereka termasuk orang tua. Terus menerus menyimpan cerita sendirian hanya akan membuat pembulian kepadanya meningkat.&nbsp;Sebagai orang tua, Anda harus menjadi proaktif dalam mencari tahu apakah anak Anda merasa aman dalam pergaulannya.&nbsp;Ciandra St. Kitts, LCSW seorang pekerja sosial berlisensi dengan spesialis kecemasan sosial, keluarga, masalah, dan tantangan parenting mengatakan kepada Very Well Family seperti dilansir oleh Tren Asia pada Minggu, 25 Juni 2023."Anda harus menggunakan keterampilan detektif mereka, mengajukan banyak pertanyaan, dan mengamati reaksi non verbal untuk menilai apakah mereka mungkin menahan sesuatu,"&nbsp;Bullying adalah hal yang memalukan dan menyakitkan bagi anak, hal ini menjadi salah satu alasan mengapa anak-anak cenderung diam tentang bullying yang menimpanya. Selain itu, emosi anak juga bertambah ketika mereka memberi tahu orang lain bahwa ia tengah dibuli. Hal itu membuat mereka harus mengingat peristiwa traumatis lagi, selain itu mereka juga khawatir orang lain justru akan membenarkan apa yang dilakukan oleh pelaku.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mudah-begini-cara-membisukan-panggilan-dari-nomor-tidak-dikenal-di-whats-app">Mudah! Begini Cara Membisukan Panggilan dari Nomor Tidak Dikenal di WhatsApp</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/box-breathing-teknik-pernapasan-yang-ampuh-meredakan-cemas">Box Breathing: Teknik Pernapasan yang Ampuh Meredakan Cemas</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sempat-molor-menteri-esdm-pastikan-alih-kelola-proyek-idd-rampung-bulan-depan">Sempat Molor, Menteri ESDM Pastikan Alih Kelola Proyek IDD Rampung Bulan Depan</a></li></ul>"Setelah memastikan bahwa anak Anda dibully, Anda harus meyakinkan mereka bahwa Anda ada untuk mendukung mereka," saran Kitts. "Biarkan mereka tahu bahwa Anda akan mulai mendukung mereka, untuk mengakhiri situasi ini."Namun, jika anak Anda tidak langsung bercerita tentang apa yang ia alami. Anda dapat mengenalinya melalui 3 tanda-tanda berikut:<h2>1. Teman yang Menghilang&nbsp;</h2>Sebagai orang tua, Anda tentu mengenal teman-teman anak Anda. Perhatikan jika teman anak Anda yang biasa menelpon atau bermain bersama mulai berhenti berinteraksi dengan anak Anda.&nbsp;Wajar terkadang persahabatan putus karena anak-anak tumbuh terpisah, tetapi menghilangnya teman bisa menjadi indikasi terjadinya pembullyan.&nbsp;Tanyakan kepada anak-anak Anda tentang teman-teman mereka. Jika anak Anda menjawab, “Saya tidak punya teman,” itu adalah peringatan besar dan Anda perlu mencari tahu lebih lanjut.&nbsp;&nbsp;<h2>2. Perubahan Suasana Hati</h2>Lena Suarez-Angelino , LCSW, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan pelatih pemberdayaan yang berspesialisasi dalam bullying menyarankan Anda untuk menggali lebih dalam jika anak Anda memiliki harga diri yang rendah, menyalahkan diri sendiri, dan merasa tidak cukup baik.&nbsp;"Anda mungkin memperhatikan anak Anda mulai menjadi lebih mudah tersinggung, seperti membentak komentar atau lelucon yang dibuat, atau tampaknya memiliki sumbu yang lebih pendek," kata Suarez-Angelino."Jika Anda melihat anak Anda tampak lebih khawatir atau ragu-ragu untuk tampil di depan umum, terutama di tempat teman sebayanya berada, ini juga bisa menjadi indikator bahwa mereka sedang diintimidasi."<h2>3. Gejala atau Keluhan Fisik&nbsp;</h2>Ketika anak-anak dibully, mereka mungkin sering mengeluh sakit kepala, sakit perut, atau penyakit fisik lainnya. Tanda-tanda bullying lainnya bisa termasuk luka atau memar yang tidak dapat dijelaskan.&nbsp;Dengarkan keluhan anak Anda tentang sakit perut, sakit kepala, atau diare, kata Suarez-Angelino. "Gejala atau keluhan fisik ini bisa disebabkan oleh kecemasan atau peningkatan stres. Ada kemungkinan anak Anda benar-benar mengalami gejala ini tanpa sebab yang mendasarinya, tetapi mulailah mencatat frekuensi dan kapan keluhan ini muncul."Anak-anak juga dapat menunjukkan perubahan dalam kebiasaan makan seperti melewatkan makan atau makan berlebihan, kata Kitts.&nbsp;Penjelasan lainnya adalah bisa jadi seseorang menghancurkan atau mengambil makan siangnya. Jika Anda memperhatikan salah satu dari tanda-tanda ini, inilah saatnya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam kehidupan anak Anda.Nah, berikut ini adalah mengenai tanda-tanda untuk mengetahui apakah anak Anda dibully di sekolah. Semoga bermanfaat!

ANANDA.png

bullying

Kenali 3 Tanda Ini untuk Tahu Apakah Anak Anda Dibully di Sekolah 

JAKARTA - Ketika berbicara tentang pembullyan, banyak anak yang diam dan tidak menceritakan apa yang menimpa mereka kepada siapapun. Tidak hanya menyembunyikann