KANG REZA.png

Bagi warga Jabodetabek yang bingung mau jalan-jalan ke mana di akhir pekan, boleh mencoba untuk menjelajahi museum-museum di Kota Tua, Jakarta. Kawasan peninggalan sejarah itu sangat mudah dijangkau lantaran tersedia sarana transportasi dari berbagai moda (bus dan kereta api) yang berujung di Stasiun Kota, Jakarta Barat.&nbsp;Di sana Anda dapat mengunjungi berbagai museum yang menyimpan beragam koleksi unik. Jika Anda senang melihat pertunjukan wayang atau sekadar menikmati berbagai wayang atau boneka dari manca negara silakan berunjung ke Museum Wayang.&nbsp;Dan bagi yang punya minat terhadap seni lukisan, terutama koleksi dari maestro-maestro pelukis nasional, Anda bisa menikmati koleksi langka tersebut di Museum Seni Rupa dan Keramik. Lantas bagi yang ingin mengetahui berdirinya Kota Jakarta, Museum Sejarah Jakarta siap memberi jawaban. O ya, museum-musem itu buka mulai pukul 09.00-15.00 WIB. Ada pun harga tiketnya Rp.10.000 untuk orang dewasa dan Rp.50.000 untuk turis asing.&nbsp;Foto : Andi Reza Rohadian/TrenAsia

ADRI.png

Patung Hermes ini awalnya berdiri di Jembatan Harmoni, Jakarta Pusat. Tapi karena aksi perusajan sejak tahun 1999 dikembalikan ke Museum Sejarah Jakarta.
Dalam mitologi Yunani, Hermes adalah anak Dewa Zeus. Dia merupakan dewa dari kerumunan orang, perdagangan, penemuan baru, atlet serta pelindung para pejalan kaki. Foto : Andi Rez/a Rohadian/TrenAsia

Museum Sejarah - Jaja 1.jpg

Kloeksi Boneka Amerika yang jadi salah satu koleksi di Museum Wayang. Foto : Andi Reza Rohadian/TrenAsia

Museum Sejarah - Jaja 6.jpg

Sebagian koleksi yang ada di Museum Wayang Jakarta. Foto : Andi Reza Rohadian/TrenAsia

Museum Sejarah - Jaja 4.jpg

Mural berjudul "Kehidupan Sosial Batavia" ini karya dari Harijadi Sumodidjojo (1919-1997). Karya ini mulai dilukis tahun 1975 dan tak diselesaikan hingga akhir hayatnya. Foto : Andi Reza Rohadian/TrenAsia

Museum Sejarah - Jaja 2.jpg

Makam Jan Pieterzoon Coen, pendiri Batavia di Museum Wayang. Dia tercatat dua kali menjabat Gubernur Hindia Belanda dari 18 April 1618-31 Januari 1623 dan 30 September 1627-21 September 1629. 
Dia meninggal karena wabah kolera yang sengaja dialirkan oleh pasukan Mataram pimpinan Sultan Agung melalui Sungai Ciliwung. Foto : Andi Reza Rohadian/TrenAsia

Museum Sejarah - Jaja 3.jpg

Lukisan karya Otto Djaja (1916-2002) berjudul "Rapat Raksasa" yang diadakan sebagai penegasan Proklamasi 17 Agustus 1945. Rapat yang dihadiri 350.000 orang ini juga diisi pidato Bung Karno selama lima menit. Foto : Andi Reza Rohadian/TrenAsia

Harga Emas Hari Ini

Liburan Alternatif, Belajar Sambil Berwisata di Museum Kota Tua