MERAUKE– Proyek Tanah Merah seluas 2.800 km² telah menimbulkan kekhawatiran besar terkait kelestarian hutan di jantung Pulau Papua.&nbsp;Proyek ambisius ini diperkirakan akan menghasilkan emisi karbon yang lebih tinggi dibandingkan dengan emisi tahunan Belgia, menempatkan hutan hujan Papua dalam bahaya serius.<h4>Investor Tersembunyi di Balik Proyek</h4>Mengutip laporan Gecko Project Investigations Limited, Senin 3 Juni 2024, organisasi nirlaba asal Inggris yang &nbsp;fokus pada investigasi dan pelaporan mendalam tentang berbagai isu yang diterbitkan pada bulan desember 2018 ini mengungkapkan, salah satu aspek yang paling mencurigakan dari proyek ini adalah keberadaan investor yang tidak transparan.&nbsp;Para investor menggunakan perusahaan cangkang, meminjam nama, dan mendaftarkan perusahaan di lokasi-lokasi rahasia seperti yurisdiksi luar negeri yang dikenal sebagai surga pajak, untuk menyembunyikan identitas mereka.&nbsp;Taktik ini membuat sulit untuk mengetahui siapa yang sebenarnya berada di balik proyek yang kontroversial ini.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dalang-di-balik-kaef-tunda-ipo-kimia-farma-apotek">Dalang di Balik KAEF Tunda IPO Kimia Farma Apotek</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/emiten-properti-ini-berpotensi-menadah-cuan-program-tapera">Emiten Properti Ini Berpotensi Menadah Cuan Program Tapera</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sawit-rambah-hutan-adat-tagar-all-eyes-on-papua-viral-di-medsos">Sawit Rambah Hutan Adat, Tagar "All Eyes on Papua" Viral di Medsos</a></li></ul>Ketidakjelasan mengenai identitas investor mengundang spekulasi bahwa mungkin ada pihak-pihak yang ingin menghindari tanggung jawab hukum atau sosial, atau memiliki agenda tersembunyi yang tidak sesuai dengan kepentingan publik atau lingkungan setempat.Selain itu, proyek ini juga diwarnai oleh masalah perizinan yang kontroversial. Laporan ini mengungkap, Bupati Boven Digoel, Yusak Yaluwo, menandatangani dokumen penting terkait proyek ini saat ia masih berada di penjara karena kasus korupsi.&nbsp;Keputusan yang diambil dalam situasi yang tidak wajar tersebut menambah tanda tanya tentang integritas proses perizinan.&nbsp;Lebih lanjut, Gecko Project melaporkan bahwa izin proyek ini disembunyikan dari publik, dan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang seharusnya dapat diakses untuk transparansi dan evaluasi publik, juga tidak dapat diakses.&nbsp;Hal ini menambah ketidakjelasan dan kecurigaan terhadap keabsahan proyek tersebut.&nbsp;Kombinasi dari faktor-faktor ini menciptakan bayangan gelap atas Proyek Tanah Merah, yang seharusnya bisa menjadi peluang pembangunan ekonomi namun justru menjadi sumber konflik dan ketidakpercayaan.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dalang-di-balik-kaef-tunda-ipo-kimia-farma-apotek">Dalang di Balik KAEF Tunda IPO Kimia Farma Apotek</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/emiten-properti-ini-berpotensi-menadah-cuan-program-tapera">Emiten Properti Ini Berpotensi Menadah Cuan Program Tapera</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sawit-rambah-hutan-adat-tagar-all-eyes-on-papua-viral-di-medsos">Sawit Rambah Hutan Adat, Tagar "All Eyes on Papua" Viral di Medsos</a></li></ul><figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2023/07/1689332194107.jpeg"></figure><h4>Keterlibatan Perusahaan Bermasalah</h4>Keterlibatan Shin dalam Proyek Tanah Merah di Papua menimbulkan kekhawatiran besar karena rekam jejak perusahaan ini di Sarawak, Malaysia, yang penuh kontroversi.&nbsp;Gecko Project juga mengungkap bahwa Shin Yang terkenal dengan skandal lingkungan dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Sarawak.&nbsp;Aktivitas perusahaan ini di wilayah tersebut telah dikritik oleh berbagai organisasi lingkungan dan hak asasi manusia internasional karena praktik deforestasi ilegal yang merusak hutan hujan tropis, pencemaran lingkungan akibat kegiatan industri yang tidak terkendali, dan perlakuan buruk terhadap pekerja serta masyarakat adat yang terdampak oleh ekspansi bisnis mereka.&nbsp;Perusahaan ini dilaporkan sering mengabaikan izin dan peraturan, mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, dan gagal memberikan kompensasi yang adil kepada masyarakat lokal yang kehilangan tanah dan mata pencaharian mereka.Di Papua, keterlibatan Shin Yang dalam Proyek Tanah Merah memicu kekhawatiran bahwa praktik serupa akan terulang.&nbsp;Masyarakat adat di Papua khawatir bahwa mereka akan kehilangan tanah dan sumber penghidupan mereka akibat proyek ini. Tanah adat yang selama ini menjadi sumber kehidupan dan identitas budaya mereka terancam diambil alih untuk kepentingan proyek besar ini.&nbsp;Selain itu, ada kekhawatiran yang mendalam tentang dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh proyek ini, termasuk deforestasi skala besar yang dapat mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati yang penting dan pencemaran air yang akan merusak ekosistem setempat.&nbsp;

secret-deal-bahasa-boven-digoel-map.jpg

Keterlibatan Shin dalam Proyek Tanah Merah di Papua menimbulkan kekhawatiran besar karena rekam jejak perusahaan ini di Sarawak, Malaysia, yang penuh kontroversi. Gecko Project mengungkap bahwa Shin Yang terkenal dengan skandal lingkungan dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Sarawak. 

Harga Emas Hari Ini

Membuka Luka Lama Proyek Tanah Merah Papua, Siapakah Dalangnya?