TOKYO - &nbsp;Inflasi inti di Tokyo pada bulan Desember 2024 mencatat kenaikan sebesar 2,4% secara tahunan (YoY), jumlah tersebut sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 2,5%. Data ini memberikan gambaran awal tren inflasi Jepang yang menarik perhatian Bank of Japan (BOJ) menjelang rapat kebijakan nasional yang rencananya diselenggarakan pada bulan Januari 2025.Nilai inflasi inti atau skla Inflasi yang tidak memasukkan biaya bahan bakar dan makanan segar mencatat kenaikan sebesar 1,8%, angka ini sedikit turun dari 1,9% yang tercatat pada November. Kenaikan harga di sektor jasa &nbsp;meningkat sebesar 1,0% mencerminkan dampak kenaikan upah terhadap harga layanan, meskipun tekanan dari biaya utilitas dan harga makanan tetap signifikan."Jika mengesampingkan pengaruh kenaikan tagihan utilitas, tidak ada tanda-tanda kekuatan inflasi, ada kemungkinan bahwa kenaikan upah akan diteruskan pada harga layanan, yang akan menjadi hal positif bagi Bank of Japan (BOJ) dalam menormalkan kebijakan." terang Masato Koike, ekonom senior di Sompo Institute Plus, dilansir Reuters, Jumat, 27 Desember 2024.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pengguna-lrt-jabodebek-naik-46-9-persen-simak-jadwal-operasonal-di-tahun-baru">Pengguna LRT Jabodebek Naik 46,9 Persen, Simak Jadwal Operasonal di Tahun Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-bri-bbri-turun-2-38-persen-di-ex-date-dividen-bagaimana-prospeknya">Saham BRI (BBRI) Turun 2,38 Persen di Ex Date Dividen, Bagaimana Prospeknya?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/transaksi-di-spklu-pln-terbang-400-persen-saat-nataru">Transaksi di SPKLU PLN Terbang 400 Persen Saat Nataru</a></li></ul><h3>Penurunan Produksi Manufaktur</h3>Penurunan jumlah produksi barang yang dihasilkan oleh sektor industri Jepang pada bulan November 2024 tercatat sebesar 2,3%. Jumlah tersebut menandai penurunan pertama dalam tiga bulan terakhir yang dipengaruhi oleh menurunnya produksi peralatan chip dan mobil, dua sektor yang sangat vital bagi perekonomian Jepang.Produksi chip mengalami penurunan akibat lemahnya permintaan global, serta penurunan produksi mobil, yang terhambat oleh gangguan rantai pasokan dan penurunan permintaan internasional, menjadi sinyal bahwa pemulihan ekonomi Jepang mungkin lebih lambat dari yang diperkirakan.&nbsp;Data ini menambah kekhawatiran bahwa ekonomi Jepang, yang telah mengalami pemulihan bertahap pasca-pandemi, masih menghadapi tantangan besar terutama terkait dengan permintaan luar negeri yang melemah.Untuk menghadapi situasi ini, Bank of Japan (BOJ) terus memantau secara cermat data inflasi dan indikator ekonomi lainnya untuk menentukan kebijakan yang akan diterapkan pada masa mendatang.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pengguna-lrt-jabodebek-naik-46-9-persen-simak-jadwal-operasonal-di-tahun-baru">Pengguna LRT Jabodebek Naik 46,9 Persen, Simak Jadwal Operasonal di Tahun Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/saham-bri-bbri-turun-2-38-persen-di-ex-date-dividen-bagaimana-prospeknya">Saham BRI (BBRI) Turun 2,38 Persen di Ex Date Dividen, Bagaimana Prospeknya?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/transaksi-di-spklu-pln-terbang-400-persen-saat-nataru">Transaksi di SPKLU PLN Terbang 400 Persen Saat Nataru</a></li></ul><h2>Kenaikan Suku Bunga</h2>Beberapa analis memperkirakan bahwa BOJ dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut. Kenaikan suku bunga menjadi 0,25% pada Juli 2024 lalu merupakan langkah awal BOJ untuk menanggapi inflasi yang meningkat, meskipun saat ini inflasi sebagian besar &nbsp;dipicu&nbsp; oleh kenaikan harga utilitas dan makanan, yang lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal daripada permintaan domestik.&nbsp;Kenaikan harga energi dan makanan ini dinilai membebani daya beli konsumen, yang pada gilirannya dapat membatasi lonjakan harga lebih lanjut di masa depan.Sebagian besar analis memperkirakan bahwa BOJ mungkin akan melanjutkankebijakan kenaikan suku bunga hingga 0,5% pada Maret 2025, dengan harapan kebijakan tersebut dapat membantu mengendalikan inflasi sekaligus memberikan ruang untuk pemulihan ekonomi domestik.&nbsp;Namun, pengaruh kenaikan harga yang tidak terkendali terhadap daya beli masyarakat akan menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh BOJ, karena dampaknya dapat memperlambat pemulihan ekonomi lebih lanjut.&nbsp;Oleh karena itu, BOJ kemungkinan akan menunggu lebih banyak data terkait dengan perkembangan upah dan inflasi sebelum mengambil keputusan besar terkait kebijakan suku bunga.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Jepang liburan Jepang

 Inflasi inti Tokyo pada Desember 2024 naik 2,4% YoY, sedikit di bawah perkiraan pasar, sementara produksi manufaktur Jepang mengalami penurunan pertama dalam tiga bulan terakhir. Bank of Japan (BOJ) memantau data inflasi dan kondisi ekonomi untuk kebijakan suku bunga, dengan kemungkinan kenaikan hingga 0,5% pada Maret 2025 untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pemulihan ekonomi domestik.

Harga Emas Hari Ini

Penurunan Produksi Manufaktur Jepang Berpotensi Hambat Pemulihan Ekonomi