IDHAM.png

JAKARTA - Harga Bitcoin (BTC) sempat mencapai rekor tertinggi di US$100.000 (sekitar Rp1,65 miliar) pada 21 Februari 2025. Namun, dalam kurun waktu satu minggu, BTC mengalami penurunan lebih dari US$20.000 (sekitar Rp331,4 juta), menyentuh level terendah tiga bulan di US$78.000 (sekitar Rp1,29 miliar) pada 28 Februari.Meskipun mengalami pemulihan parsial dan bertahan di atas US$83.000 (sekitar Rp1,37 miliar) menjelang akhir bulan, Februari 2025 tetap menjadi bulan dengan performa harga terburuk bagi Bitcoin dalam lebih dari satu dekade.Para analis masih memperdebatkan faktor utama di balik koreksi tajam ini. Beberapa pakar menyebutkan bahwa kebijakan ekonomi dan langkah politik kontroversial dari Presiden Donald Trump, termasuk tarif perdagangan dan kebijakan luar negeri terkait perang Rusia-Ukraina, berkontribusi terhadap ketidakstabilan pasar.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rekomendasi-minuman-segar-dan-sehat-untuk-menghidrasi-tubuh-di-bulan-puasa">Rekomendasi Minuman Segar dan Sehat untuk Menghidrasi Tubuh di Bulan Puasa</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/apakah-mencicipi-dan-mencium-aroma-makanan-membatalkan-puasa">Apakah Mencicipi dan Mencium Aroma Makanan Membatalkan Puasa?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/vitamin-yang-dibutuhkan-saat-puasa-manfaat-dan-sumber-alaminya">Vitamin yang Dibutuhkan Saat Puasa: Manfaat dan Sumber Alaminya</a></li></ul>Ketidakpastian global yang terus berlanjut dapat menyebabkan tekanan lebih lanjut pada harga Bitcoin. Namun, ada beberapa indikator positif yang menunjukkan potensi pemulihan dalam waktu dekat.<h3>Peningkatan Akumulasi Bitcoin oleh Investor Besar</h3>Salah satu faktor yang dapat mendukung rebound harga BTC adalah akumulasi kembali oleh investor besar atau "paus" serta masuknya dana baru ke ETF Bitcoin.Selama koreksi harga, arus keluar dari ETF Bitcoin berbasis di AS mencapai lebih dari US$3,5 miliar (sekitar Rp57 triliun) dalam dua minggu. Paus, yang memiliki dampak signifikan di pasar karena transaksi besar mereka, juga melepaskan jutaan dolar dalam bentuk Bitcoin dalam waktu singkat. Namun, tren ini mulai menunjukkan perubahan positif.Pada 1 Maret, ETF Bitcoin mencatat arus masuk bersih hampir US$100 juta (sekitar Rp1,62 triliun), yang mengindikasikan mulai kembalinya minat investor. Selain itu, analis pasar kripto Ali Martinez melaporkan bahwa sekitar 34.600 BTC (senilai US$2,94 miliar atau sekitar Rp47,9 triliun) telah dipindahkan ke dompet akumulasi.<h3>Bitcoin Dipertimbangkan sebagai Aset Cadangan Strategis AS</h3>Berita positif lainnya datang dari Gedung Putih. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan lima aset kripto sebagai bagian dari cadangan strategis Amerika Serikat. Kelima aset tersebut adalah Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Cardano (ADA), XRP, dan Solana (SOL).Keputusan ini berpotensi meningkatkan adopsi dan legitimasi aset kripto di tingkat global, yang dapat berdampak positif pada harga Bitcoin dalam jangka panjang.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/bitcoin-and-ethereum-jatuh-peretasan-bybit-dan-suku-bunga-the-fed-jadi-biang-kerok">Bitcoin &amp; Ethereum Jatuh! Peretasan Bybit dan Suku Bunga The Fed Jadi Biang Kerok</a></li></ul><h3>Prediksi Harga Bitcoin 2025: Ke Mana Arah Selanjutnya?</h3>Bitcoin selalu menjadi topik hangat di kalangan investor dan pengamat pasar. Dengan volatilitas yang tinggi, banyak yang bertanya-tanya bagaimana pergerakan harga BTC pada 2025. Dirangkum dari hasil-hasil riset pedagang aset kripto dan pengamat, berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga Bitcoin dalam beberapa bulan ke depan:<ol><li>Regulasi Pemerintah Kebijakan regulasi di berbagai negara akan memainkan peran penting dalam menentukan masa depan Bitcoin. Jika negara-negara besar seperti AS dan China menerapkan regulasi yang lebih ramah, hal ini dapat mendorong harga BTC lebih tinggi. Sebaliknya, aturan ketat dapat menghambat pertumbuhan harga.</li><li>Adopsi Institusional Adopsi Bitcoin oleh perusahaan besar dan institusi keuangan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Jika tren ini terus berlanjut, permintaan yang lebih tinggi bisa mendorong harga BTC ke level yang lebih tinggi.</li><li>Perkembangan Teknologi Blockchain Inovasi dalam teknologi blockchain, termasuk peningkatan skalabilitas dan efisiensi transaksi, dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Bitcoin dan mempercepat adopsinya secara global.</li><li>Halving Bitcoin Peristiwa halving Bitcoin yang terjadi pada 2024 mengurangi pasokan BTC baru yang beredar. Secara historis, halving sering kali menjadi pemicu kenaikan harga dalam jangka menengah hingga panjang.</li></ol><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/downgrade-saham-ri-iringi-peresmian-danantara">Downgrade Saham RI Iringi Peresmian Danantara</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/danantara-buka-lowongan-seleksi-dilakukan-profesional-dalam-dan-luar-negeri">Danantara Buka Lowongan, Seleksi Dilakukan Profesional Dalam dan Luar Negeri</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jadi-petinggi-danantara-inilah-kasus-hukum-yang-menghantui-dony-oskaria">Jadi Petinggi Danantara, Inilah Kasus Hukum yang Menghantui Dony Oskaria</a></li></ul><h3>Skenario Prediksi Harga Bitcoin 2025</h3>Berdasarkan faktor-faktor di atas, para analis memiliki beberapa skenario prediksi harga Bitcoin untuk 2025:<ul><li>Skenario Optimis: Jika adopsi institusional meningkat dan pasokan berkurang akibat halving, Bitcoin berpotensi mencapai harga lebih dari US$500.000 (sekitar Rp8,3 miliar) pada 2025.</li><li>Skenario Moderat: Dengan perkembangan regulasi yang lebih jelas dan pertumbuhan stabil, BTC diprediksi berada di kisaran US$100.000 hingga US$250.000 (sekitar Rp1,6 hingga Rp4,1 miliar).</li><li>Skenario Pesimis: Jika ada regulasi yang lebih ketat atau ketidakpastian ekonomi yang berlanjut, harga Bitcoin bisa stagnan atau bahkan turun ke kisaran US$30.000 hingga US$50.000 (sekitar Rp497 juta hingga Rp828 juta).</li></ul>

AMIRUDDIN ZUHRI.png

closeup-golden-bitcoins-dark-reflective-surface-histogram-decreasing-crypto.jpg

Harga Bitcoin (BTC) sempat mencapai rekor tertinggi di US$100.000 (sekitar Rp1,65 miliar) pada 21 Februari 2025. Namun, dalam kurun waktu satu minggu, BTC mengalami penurunan lebih dari US$20.000 (sekitar Rp331,4 juta), menyentuh level terendah tiga bulan di US$78.000 (sekitar Rp1,29 miliar) pada 28 Februari.

Harga Emas Hari Ini

Prediksi Bitcoin 2025: Akankah Tembus US$500.000 atau Justru Anjlok?