IDHAM.png

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan premi industri asuransi masih berlanjut hingga awal tahun ini, meskipun diwarnai berbagai tantangan seperti inflasi medis dan dinamika pasar investasi. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menyampaikan bahwa total premi dari asuransi umum dan asuransi jiwa per Februari 2025 telah mencapai Rp54,8 triliun.Menurut Ogi, premi asuransi umum tercatat sebesar Rp32,35 triliun, sementara asuransi jiwa menyumbang Rp22,45 triliun.“Lini usaha asuransi jiwa yang menyumbang premi terbesar adalah produk endowment dengan kontribusi mencapai 30,71% dari total premi. Diikuti oleh asuransi kesehatan dengan premi sebesar Rp7,83 triliun atau 24,20% dari total,” jelas Ogi saat konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK yang diselenggarakan secara virtual, Jumat, 11 April 2025.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pengusaha-elektronik-aturan-tkdn-harus-diperkuat-bukan-dilonggarkan">Pengusaha Elektronik : Aturan TKDN Harus Diperkuat Bukan Dilonggarkan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/apa-itu-tingkat-komponen-dalam-negeri-tkdn">Apa Itu Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) ?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/duel-raksasa-dunia-perbandingan-ekonomi-china-vs-amerika-serikat">Duel Raksasa Dunia, Perbandingan Ekonomi China vs Amerika</a></li></ul>Sementara itu, untuk sektor asuransi umum, kontributor utama premi berasal dari asuransi harta benda (property), disusul oleh asuransi kendaraan bermotor serta produk asuransi kesehatan yang dipasarkan oleh perusahaan asuransi umum.<h3>Asuransi Kesehatan Alami Lonjakan Premi Terbesar</h3>Secara tahunan, asuransi kesehatan mencatat peningkatan premi paling tinggi, yaitu 55,75% year-on-year, mengungguli lini usaha lainnya. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan kebutuhan perlindungan kesehatan serta penyesuaian harga premi (repricing) oleh sejumlah perusahaan asuransi sebagai respons terhadap inflasi medis.“Medical inflation di Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 10,1%, jauh di atas inflasi umum yang berada di kisaran 3%. Ini tentu menjadi tantangan besar bagi industri asuransi kesehatan,” ungkap Ogi.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/5-kesalahan-umum-dalam-memilih-produk-asuransi-dan-cara-menghindarinya">5 Kesalahan Umum dalam Memilih Produk Asuransi dan Cara Menghindarinya</a></li></ul><h3>Rasio Klaim Kesehatan Turun, Tapi Tantangan Masih Ada</h3>OJK mencatat adanya perbaikan dalam rasio klaim asuransi kesehatan. Setelah sempat menyentuh 97,5% di 2023, rasio klaim turun menjadi 71,2% pada 2024. Pada awal 2025, rasio klaim tercatat lebih rendah, yakni 45,42% untuk asuransi jiwa dan 34,7% untuk asuransi umum.Namun, Ogi mengingatkan bahwa angka ini belum mencerminkan keseluruhan tahun karena “klaim seringkali belum disampaikan pada bulan-bulan awal tahun.”Ia juga menambahkan bahwa kombinasi antara rasio klaim dan beban operasional (OPEX) masih menjadi perhatian karena combined ratio pada 2023 berada di atas 100%, meskipun pada 2024 mulai turun ke bawah angka tersebut.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/info-bmkg-gempa-guncang-cilacap-di-laut-80-km-tenggara-5-0-magnitudo-04-apr-2025-pukul-13-59">INFO BMKG: Gempa Guncang Cilacap di Laut 80 Km Tenggara 5.0 Magnitudo 04 Apr 2025 pukul 13:59</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-emas-sabtu-5-april-2025-merosot-tajam">Harga Emas Sabtu 5 April 2025 Merosot Tajam</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bri-cairkan-dividen-akhir-bulan-ini-direksi-dan-komisaris-hujan-uang">BRI Cairkan Dividen Akhir Bulan Ini, Direksi dan Komisaris Hujan Uang</a></li></ul><h3>OJK Siapkan SEOJK Baru untuk Atur Asuransi Kesehatan</h3>Menjawab tantangan di sektor kesehatan, OJK akan menerbitkan Surat Edaran OJK (SEOJK) baru yang mengatur lebih luas mengenai penyelenggaraan asuransi kesehatan.“SEOJK ini akan mengatur kriteria perusahaan asuransi yang dapat memasarkan produk asuransi kesehatan, pembentukan Medical Advisory Board, desain produk, manajemen risiko, serta koordinasi dengan BPJS Kesehatan,” ujar Ogi. SEOJK ini ditargetkan terbit pada Mei 2025.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

insurance-1991276_1280.jpg

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan premi industri asuransi masih berlanjut hingga awal tahun ini, meskipun diwarnai berbagai tantangan seperti inflasi medis dan dinamika pasar investasi. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menyampaikan bahwa total premi dari asuransi umum dan asuransi jiwa per Februari 2025 telah mencapai Rp54,8 triliun.

Harga Emas Hari Ini

Rasio Klaim Kesehatan Turun Tajam, Tetapi Masih Ada PR Besar