ADRI.png

Pasar Takjil Bendungan Hilir telah dikenal warga Jakarta&nbsp;sejak tahun 80an. Kala itu warga sekitar Benhil menyebutnya bazar, jumlah pedagangnya pun belum banyak,&nbsp;tidak lebih dari 15&nbsp;penjual&nbsp;gorengan dan minuman. Mereka memajang dagangannya&nbsp;di atas meja, bertujuan memenuhi kebutuhan berbuka puasa warga sekitar.&nbsp;Namun seiring berjalannya waktu bazar itu berubah menjadi pasar yang menyediakan aneka panganan, jumlah lapaknya pun terus bertambah hingga mencapai&nbsp;100 meja dan&nbsp;ditempatkan di gedung khusus.Saat ini&nbsp;para pedagang takjil tidak lagi menempati gedung itu, mereka telah pindah lokasi, tidak jauh dari gedung. Bahkan saat pandemi melanda, Pasar Takjil Benhil sempat absen menyapa pelanggan, baru Ramadan tahun ini pasar ini kembali menggeliat. Ada banyak ragam jenis takjil, dari yang ringan, lumayan hingga yang makan besar seperti gorengan bakwan, tempe, tahu dan lainnya. Bagi yang pengin menu yang lembut-lembut dan tidak terlalu kenyang, ada es pisang ijo, es teler dan kolak dengan harga beragam.Para pedagang gembira dengan geliatnya kembali pasar takjil di Benhil di lokasi yang baru ini. Menurut para pedagang, pengunjung lebih banyak dan lebih ramai saat masih berada di lokasi yang lama. Mereka berharap pengunjung Pasar Benhil lebih ramai kembali seperti sebelum terjadi pandemi Covid-19. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Nampak sejumlah warga menyerbu bazar takjil Benhil yang menjual berbagai macam makanan menjelang waktu berbuka puasa, Minggu 10 April 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Bursa Takjil Benhil - Panji 1.jpg

Bursa Takjil Benhil - Panji 2.jpg

Bursa Takjil Benhil - Panji 4.jpg

Bursa Takjil Benhil - Panji 3.jpg

Bursa Takjil Benhil - Panji 7.jpg

Bursa Takjil Benhil - Panji 8.jpg

Bursa Takjil Benhil - Panji 5.jpg

Bursa Takjil Benhil - Panji 6.jpg

Pasar Takjil Bendungan Hilir telah dikenal warga Jakarta&nbsp;sejak tahun 1985. Kala itu warga sekitar Benhil menyebutnya bazar, jumlah pedagangnya pun

Info Sembako hari ini

Bazar Takjil Benhil Kembali Menggeliat Usai Diterpa Pandemi