JUSTINA.png

JAKARTA - Fitur live shopping memang akhir-akhir ini jadi populer sejak TikTok sukses membawa fitur tersebut. Hal ini tampaknya menginspirasi media sosial lainnya yaitu Instagram.&nbsp;Meski begitu, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=meta">Meta</a> tampaknya telah keluar dari ide bisnis live shopping di Instagram, menyusul penutupan serupa di Facebook.Mulai 16 Maret 2023, pengguna Instagram tidak lagi dapat menandai produk saat live streaming.Seperti yang dilansir dari laman TechCrunch, perubahan tersebut menyoroti kesulitan yang dialami oleh pasar Amerika Serikat untuk membuat fitur live shopping ini berhasil.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tren-istilah-apa-itu-toxic-positivity">Tren Istilah: Apa Itu Toxic Positivity?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rupiah-masih-berpeluang-menguat-walau-inflasi-as-di-atas-ekspektasi-ini-alasannya">Rupiah Masih Berpeluang Menguat Walau Inflasi AS di Atas Ekspektasi, Ini Alasannya</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/awas-terlihat-optimis-tapi-sebenarnya-berbahaya-6-cara-menghindari-toxic-positivity">Awas! Terlihat Optimis Tapi Sebenarnya Berbahaya, 6 Cara Menghindari Toxic Positivity</a></li></ul>Meski begitu, aktivitas live shopping ini justru sangat populer di pasar Asia, di mana ada aplikasi seperti WeChat, Taobao Live, dan Douyin (TikTok China) yang membuktikan bahwa live shopping adalah usaha yang populer dan menguntungkan.<h4>Alasan Mengapa Fitur Live Shopping Tidak Berhasil di Instagram</h4>Saat pandemi merebak di seluruh negara di dunia, banyak bisnis di Amerika Serikat yang ingin mengadopsi live shopping untuk meningkatkan pendapatan ritel online.Namun tampaknya pandemi telah mengaburkan gambaran yang sebenarnya. Saat konsumen tinggal di rumah, penjualan dari ritel online memang meledak dan penggunaan e-commerce meroket.Akan tetapi, ketika pandemi COVID-19 mereda dan keadaan kembali normal, para analis justru menemukan bahwa konsumen Amerika Serikat tidak menyukai fitur live shopping.Tampaknya, budaya dan kebiasaan digital pasar Amerika Serikat yang berbeda telah mempersulit mereka meniru kesuksesan live shopping yang ada di China.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/sering-diabaikan-bukan-fokus-mengejar-kebahagiaan-tapi-ini-yang-bisa-bikin-kita-bahagia">Sering Diabaikan, Bukan Fokus Mengejar Kebahagiaan Tapi Ini yang Bisa Bikin Kita Bahagia</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/apa-itu-efek-mandela">Apa Itu Efek Mandela?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/5-kalimat-yang-tidak-boleh-diucapkan-di-tempat-kerja-gantilah-dengan-ini">5 Kalimat yang Tidak Boleh diucapkan di Tempat Kerja, Gantilah dengan Ini</a></li></ul>Sekarang, Meta justru fokus pada iklan atau ads sebagai salah satu cara utama pengguna menemukan bisnis dan berbelanja di Instagram. Perusahaan juga sedang bekerja untuk membuat fitur checkout di mana pengguna dapat membeli produk hanya dengan beberapa ketukan dari Instagram, Facebook Stories, Feed, atau Reels.

WhatsApp Image 2023-01-11 at 10.04.54 AM.jpeg

Live shopping

Beralih Fokus ke Ads, Instagram Tutup Fitur Live Shopping Mulai Maret 2023 Nanti

Meta segera tutup fitur live shopping di Instagram, menyusul penutupan serupa di Facebook. Mulai 16 Maret 2023, pengguna Instagram tidak lagi dapat menandai produk saat live streaming.