JAKARTA – Langkah Chief Executive Officer (CEO) <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/tiktok">TikTok</a> Shou Zi Chew menemui langsung sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pekan lalu dinilai sebagai salah satu bukti agresivitas perusahaan social commerce asal Tiongkok itu untuk membesarkan bisnis jual beli di Indonesia. Selain bertemu <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/luhut-binsar-panjaitan">Luhut Binsar Pandjaitan</a>, Menko Maritim dan Investasi, Shou juga bertandang ke kantor <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/zulkifli-hasan">Zulkifli Hasan</a>, Menteri Perdagangan untuk membahas rencana investasi dan perkembangan bisnis TikTok di Indonesia.&nbsp;&nbsp;Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda menganggap sejumlah pertemuan yang dilakukan oleh <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/ceo">CEO</a> TikTok dengan para menteri tersebut menunjukkan bahwa Tiktok telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu sumber bisnis utamanya di Asia. Apalagi jumlah pengguna Tiktok, menurut Zi Chew, sudah mencapai 125 juta orang setiap bulannya, yang terbesar di Asia Tenggara.&nbsp;“Tiktok tentu melihat perkembangan bisnis Tiktok Shop yang tumbuh luar biasa di Indonesia. Ini menjadi peluang yang akan mereka garap, mengingat potensi bisnis e-commerce dan social commerce sangat besar dan terus bertumbuh. Banyak pelaku usaha yang mulai memanfaatkan transaksi lewat TikTok Shop karena dinilai murah hasilnya besar,” kata Nailul dalam penjelasannya, dikutip Kamis 22 Juni 2023.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bantuan-senjata-as-ke-ukraina-kemahalan-rp-93-triliun">Bantuan Senjata AS ke Ukraina Kemahalan Rp93 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pembangunan-rumah-baru-di-as-capai-rekor-tertinggi-dalam-3-dekade-rupiah-berpeluang-jatuh-lagi">Pembangunan Rumah Baru di AS Capai Rekor Tertinggi dalam 3 Dekade, Rupiah Berpeluang Jatuh Lagi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/gaungkan-tren-investasi-berbasis-esg-digibank-luncurkan-fitur-livebetter">Gaungkan Tren Investasi Berbasis ESG, Digibank Luncurkan Fitur Livebetter</a></li></ul>Meskipun berpotensi menggerakkan sektor usaha di berbagai segmen di Indonesia, Nailul juga meminta pemerintah untuk membuat regulasi yang fair bagi semua pelaku di industri e-commerce. Terutama berkaitan dengan regulasi perpajakan. Jangan sampai untuk bisnis melalui platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Blibli dikenakan pajak, sementara penjualan lewat social commerce seperti Tiktok Shop justru melenggang tanpa pajak.&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Selama ini transaksi melalui social commerce terkesan ‘cari aman’ karena belum adanya regulasi yang mengatur pungutan pajak secara menyeluruh. Dengan asumsi social commerce yang kerap dijadikan substitusi platform jual beli, seharusnya mereka berada di industri yang sama dengan e-commerce. Pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan harus memastikan regulasi seperti pajak untuk ecommerce dan social commerce fair, diperlakukan di level field yang sama,” ujarnya.Analis Mirae Asset Sekuritas Jennifer A Harjono mengatakan fenomena shoppertainment atau shopping entertainment yang diasosiasikan dengan social commerce menjadi semakin marak dengan kemudahan pengguna sosial media untuk mengakses barang lewat konten dan melakukan transaksi secara real time. Salah satu contoh yaitu Tiktok, platform social commerce terbesar yang menarik konsumen lewat kerja sama dengan influencer melalui fitur live shopnya."Karena terintegrasi dengan sosial media, Tiktok (social commerce) lebih mudah menyesuaikan behavior usernya lewat konten yang disajikan di for you page user untuk mentrigger keinginan belanjanya. Ini yang menjadikan Tiktok sebagai social commerce terbesar yang makin marak eksistensinya," ungkapnya.Jennifer juga menyoroti harga produk yang ditawarkan Tiktok sangat rendah dengan pangsa pasar yang hampir serupa dengan Shopee. “Seharusnya transaksi melalui social commerce diatur setara dengan platform jual beli lainnya, mengingat platform ini juga meraup untung dan pasar yang serupa,” jelasnya.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/ihsg-ambruk-di-sesi-pertama-saham-dewa-ngacir-efek-anthoni-salim">IHSG Ambruk di Sesi Pertama, Saham DEWA Ngacir Efek Anthoni Salim</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/dirut-dan-wadirut-mundur-usai-anthoni-salim-masuk-ke-dewa">Dirut dan Wadirut Mundur Usai Anthoni Salim Masuk ke DEWA</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mantan-panglima-tni-andika-perkasa-dikabarkan-jadi-komut-ptba">Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Dikabarkan jadi Komut PTBA</a></li></ul>Data pengguna TikTok berada di urutan kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat yaitu sebesar 112,97 juta pengguna pada April 2023. Adapun TikTok yang semula fokus pada sosial media berbasis video, kini memperluas pasarnya ke social commerce dengan pangsa pasar yang sama dengan e-commerce. Sementara data Social Commerce 2022 oleh DSInnovate mencatat pasar social commerce di Indonesia telah mencapai mencapai angka US$8,6 miliar dengan estimasi pertumbuhan tahunan sekitar 55% dan diperkirakan menyentuh angka US$86,7 miliar pada 2028.

JUSTINA.png

ANANDA.png

Tidak Hanya Kanada, TikTok Kini Juga Dilarang oleh Belgia

Bos TikTok Rajin Ketemu Menteri, Pemerintah Diminta Segera Tetapkan Aturan Pajak untuk Sosial Commerce

Langkah Chief Executive Officer (CEO) TikTok Shou Zi Chew menemui langsung sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pekan lalu dinilai sebagai salah satu bukti agresivitas perusahaan social commerce asal Tiongkok itu untuk membesarkan bisnis jual beli di Indonesia. 