JAKARTA — Perusahaan fintech peer to peer lending, PT JULO Teknologi Finansial (JULO) menggandeng eFishery untuk memperluas penyaluran akses kredit, terutama dalam sektor perikanan.&nbsp; Kerja sama ini juga membantu eFishery dari segi permodalan dan pembiayaan para pembudidaya ikan agar semakin berkembang ke depannya. “Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan utama di dunia dan sektor menyumbang kurang lebih 3 persen dari total&nbsp;Gross Domestic Product&nbsp;(GDP) Indonesia," kata CEO &amp; Co-founder JULO, Adrianus Hitijahubessy dikutip dari siaran pers, Rabu 15 Desember 2021.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/cetak-rekor-19-bulan-beruntun-neraca-perdagangan-ri-surplus-rp-50-1-triliun">Cetak Rekor 19 Bulan Beruntun, Neraca Perdagangan RI Surplus Rp50,1 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bidik-milenial-bank-neo-commerce-luncurkan-produk-investasi-reksa-dana-digital">Bidik Milenial, Bank Neo Commerce Luncurkan Produk Investasi Reksa Dana Digital</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/masih-meningkat-tajam-bei-kembali-suspensi-saham-tmas">Masih Meningkat Tajam, BEI Kembali Suspensi Saham TMAS</a> &nbsp;</li></ul>Adrianus menyayangkan tingginya potensi perikanan Indonesia tidak dibarengi dengan literasi dan akses keuangan yang memadai bagi UMKM perikanan Indonesia. Faktanya, di lapangan, masih banyak masyarakat yang tergolong&nbsp;underbanked.&nbsp; Ia menambahkan, kurangnya akses perbankan tergambar pada indeks inklusi keuangan Indonesia yang baru mencapai 76,19% pada 2021. Angka tersebut menunjukkan bahwa akses perbankan masih menjadi barang asing bagi sebagian masyarakat termasuk rekan pembudidaya.&nbsp; &nbsp; CEO &amp; Co-founder eFishery, Gibran Huzaifah&nbsp;juga menuturkan salah satu misi eFishery adalah menciptakan ekonomi digital yang inklusif. Start up ini melihat pembudidaya sulit mendapatkan akses permodalan karena usahanya dianggap memiliki risiko yang tinggi dan tidak pasti. "Oleh karena itu, kami mendirikan ekosistem akuakultur yang terintegrasi sehingga pembudidaya ikan dapat terhubung langsung dengan institusi finansial," terang Gibran. Saat ini lebih dari 6.000 pembudidaya ikan di seluruh Indonesia yang sudah tergabung dalam ekosistem eFishery.&nbsp; Melalui kerja sama ini, JULO akan&nbsp; mendukung fitur Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) Express dari eFisheryFund yang menghubungkan para pembudidaya secara langsung dengan berbagai institusi finansial. Melalui fitur Kabayan Express, para pembudidaya dapat melakukan pembelian sarana produksi, terutama pakan ikan dengan berbagai merek, dengan limit kredit Rp3 juta - Rp20 juta dari produk kredit digital JULO.&nbsp; Sebagai informasi, layanan JULO juga dapat diakses secara daring oleh masyarakat di seluruh provinsi Indonesia. Selama 5 tahun berdiri sebagai&nbsp;peer-to-peer&nbsp;terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), JULO telah menyalurkan fasilitas kredit sebesar lebih dari Rp2 triliun dengan 70% penggunaan diperuntukkan untuk peningkatan kualitas hidup seperti modal usaha sampai biaya pendidikan.&nbsp; Dengan kenaikan jumlah pengguna sebesar 3 kali lipat&nbsp;year-on-year&nbsp;pada 2021. Diharapkan, JULO dapat berperan dalam meningkatkan akses finansial&nbsp; masyarakat untuk mencapai target inklusi keuangan Indonesia 90% di tahun 2024.

ANANDA.png

RIZKY CHANDRA.png

Nelayan beraktivitas di kios hasil tangkapan laut Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara, Selasa, 12 Oktober 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Sektor Perikanan.jpg

Gendeng eFishery, JULO Salurkan Kredit ke Pembudidaya Ikan hingga Rp20 Juta