RUMPI.png

JAKARTA - Sebuah "kolam air tanah fosil" yang berusia 6 juta tahun telah ditemukan di bawah Pegunungan Hyblean di Sisilia. Pada masa itu, air tawar turun ke dalam kerak bumi dan terperangkap ribuan kaki di bawah permukaan tanah, membentuk akuifer yang tidak berpindah tempat selama bertahun-tahun.Dikutip TrenAsia.com dari Live Science pada Rabu, 20 Desember 2023, air tawar ini diduga terjebak di bawah tanah saat terjadi krisis salinitas messinian, yaitu ketika Laut Mediterania mengering dan dasar laut di sekitar Selat Gibraltar naik. Kejadian ini menyebabkan air hujan menetes ke dalam kerak bumi.&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/sains">Penelitian yang baru dipublikasikan </a>pada jurnal Communications Earth &amp; Environment ini mengungkapkan bahwa akuifer ini membentang dari kedalaman 2.300 hingga 8.200 kaki di bawah Pegunungan Hyblean di selatan Sisilia.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/eddy-hiariej-cabut-permohonan-praperadilan-di-pn-jaksel">Eddy Hiariej Cabut Permohonan Praperadilan di PN Jaksel</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/nemuru-hotels-penginapan-baru-di-ciputat-yang-tawarkan-layanan-ala-jepang">Nemuru Hotels, Penginapan Baru di Ciputat yang Tawarkan Layanan Ala Jepang</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jelang-nataru-pln-siagakan-624-spklu-di-411-titik-strategis">Jelang Nataru, PLN Siagakan 624 SPKLU di 411 Titik Strategis</a></li></ul>Para peneliti menggunakan data dari sumur-sumur minyak di sekitar formasi Gela untuk menyelidiki cadangan air tanah ini. Mereka membuat model 3D untuk memperkirakan bahwa akuifer ini menyimpan sekitar 4,2 mil kubik air, lebih dari dua kali lipat dari volume air di Loch Ness, Skotlandia.Melalui model 3D, para peneliti juga mampu melihat kembali ke masa lalu dan merekonstruksi geologi wilayah itu. Mereka menemukan bahwa saat krisis salinitas Messinian terjadi (antara 7,2 juta hingga 5,3 juta tahun lalu), air tawar menyerap ke dalam kerak bumi di bawah permukaan laut saat ini, yang mengakibatkan terjadi penurunan permukaan air laut di beberapa bagian Mediterania."Kolam air tanah fosil" ini kemudian terakumulasi dalam lapisan batuan karbonat yang bertindak sebagai "semacam spons". Untuk menjelaskan lebih lanjut, para peneliti mencari saluran yang menghubungkan air meteorik (air hujan dan salju) dari dasar laut Mediterania ke formasi Gela yang terkubur dalam. Mereka mengidentifikasi Lereng Malta, sebuah tebing laut sepanjang 190 mil, sebagai kandidat potensial untuk saluran ini.Meskipun terdapat kemungkinan bahwa saluran ini tertutup oleh sedimen dan endapan mineral selama krisis salinitas, <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/sains">para peneliti</a> berharap bahwa air tawar dari "kolam air tanah fosil" dapat digunakan untuk mengatasi masalah kelangkaan air di Sisilia. Penemuan ini juga diharapkan dapat menginspirasi eksplorasi air tanah serupa di wilayah Mediterania lainnya.

RIZKY CHANDRA.png

Ilmuwan Temukan Kolam Air Tanah Fosil Berusia 6 Juta Tahun di Bawah Pegunungan Sisilia

Sebuah "kolam air tanah fosil" yang berusia 6 juta tahun telah ditemukan di bawah Pegunungan Hyblean di Sisilia. Pada masa itu, air tawar turun ke dalam kerak bumi dan terperangkap ribuan kaki di bawah permukaan tanah, membentuk akuifer yang tidak berpindah tempat selama bertahun-tahun.