JUSTINA.png

JAKARTA - Saat pandemi <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=covid-19+" download="download">COVID-19 </a>seperti saat ini, Anda tentu kerap melihat banyak orang memamerkan atau memposting hasil tes COVID-19 yang negatif di media sosial. Mungkin seseorang yang membagikan hal tersebut merasa lega atau hanya ingin membagikan saja tanpa alasan tertentu.Namun, sebaiknya Anda tidak melakukan hal ini lagi. Seperti yang dilansir dari laman The Independent, beberapa tempat di Inggris memang mengharuskan pelanggan untuk memberikan tes negatif untuk membuktikan status vaksinasi mereka sebelum masuk ke dalam suatu lokasi.Hal tersebut ternyata dimanfaatkan oleh perdagangan ilegal yang sedang berkembang di mana penipu menggunakan rincian tes yang diposting online untuk memberikan tes hasil negatif palsu tersebut kepada orang lain.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/setelah-australia-inka-ekspor-perdana-262-gerbong-kereta-ke-selandia-baru">Setelah Australia, INKA Ekspor Perdana 262 Gerbong Kereta ke Selandia Baru</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kaleidoskop-2021-perkembangan-covid-19-dan-perjalanan-vaksinasi">Kaleidoskop 2021: Perkembangan COVID-19 dan Perjalanan Vaksinasi</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/grup-bakrie-anak-usaha-energi-mega-persada-enrg-raih-kontrak-pengelolaan-blok-south-cpp">Grup Bakrie: Anak Usaha Energi Mega Persada (ENRG) Raih Kontrak Pengelolaan Blok South CPP</a></li></ul>Oleh karena itu, pakar keamanan Inggris tersebut memperingatkan bahwa sebaiknya masyarakat tidak lagi memposting gambar atau foto hasil negatif tes COVID-19 karena dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat.&nbsp;Penipuan ini mungkin terjadi karena beberapa tempat atau lokasi memerlukan tes COVID-19 untuk memasukinya. Seperti yang dilansir dari laman The Independent, telah terjadi seorang wanita yang mengalami COVID-19 meninggal di rumah sakit regional di Paris setelah menunjukkan sertifikat vaksin palsu.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/krakatau-steel-lunasi-utang-rp-2-67-triliun-kras-tak-jadi-bangkrut">Krakatau Steel Lunasi Utang Rp2,67 Triliun, KRAS Tak Jadi Bangkrut?</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/jadi-pengekspor-nikel-terbesar-dunia-indonesia-sudah-investasi-rp-233-3-triliun">Jadi Pengekspor Nikel Terbesar Dunia, Indonesia Sudah Investasi Rp233,3 Triliun</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tak-selamanya-utang-itu-buruk-simak-beberapa-manfaat-berutang">Tak Selamanya Utang itu Buruk, Simak Beberapa Manfaat Berutang</a></li></ul>Namun, meski hal ini tidak terjadi di Indonesia,&nbsp; ada baiknya jika Anda lebih berhati-hati saat mengunggah apapun yang bersifat pribadi seperti hasil tes negatif dari tes COVID-19. Selain itu, Anda juga tetap perlu menggunakan aplikasi PeduliLindungi, karena aplikasi tersebut dapat dengan akurat merekam riwayat status vaksin dan tes COVID-19 yang Anda lakukan.

RIZKY CHANDRA.png

doctor-taking-coronavirus-test-sample.jpg

Inilah Alasan Mengapa Anda Sebaiknya Tidak Membagikan Foto Hasil Tes COVID-19 di Media Sosial