<p>JAKARTA - Membesarkan anak sensitif atau memiliki kepekaan luar biasa memang punya rasa sendiri. Pasalnya, Seringkali anak sensitif tak mampu mengontrol emosi ketika berada di usia dini.</p><p>Hal ini menyebabkan anak sensitif sering dicap dengan berbagai label buruk. Entah cengeng, penakut, dan lain sebagainya. Ironisnya, hal tersebut juga dilakukan oleh orang tua sang anak sendiri. Tak sampai di situ, anak sensitif seringkali dihardik oleh orang tua mereka yang tak sabaran lantaran menganggap anak lelet.</p><p>Mengutip CNBC Internasional Rabu, &nbsp;8 Maret 2023, memiliki anak yang sensitif rupanya melupakan anugerah dan keuntungan yang wajib disyukuri. Pasalnya, anak-anak sensitif biasanya tidak hanya menunjukkan lebih banyak kelebihan.</p><p>Adapun kelebihan anak sensitif antara lain menunjukkan lebih banyak kreativitas, kesadaran, dan keterbukaan daripada anak-anak yang kurang sensitif. Tetapi mereka juga memiliki sifat yang jarang dimiliki, yakni rasa empati.</p><p>Otak mereka juga lebih aktif di bidang yang berkaitan dengan perencanaan tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa seperti orang sensitif lainnya, mereka tidak dapat melihat orang asing kesakitan tanpa merasakan keinginan yang kuat untuk membantu.</p><p>Alhasil, arena anak-anak yang sensitif lebih terpengaruh oleh pengalaman mereka daripada teman sebayanya. Mereka mendapatkan lebih banyak dukungan, pelatihan, dan dorongan. Efek dorongan ini membuat mereka berprestasi tinggi.</p><p>Untuk mendidik anak sensitif, peran orang tua tentunya diperlukan. Pasalnya, jika tak diarahkan dengan benar, bisa jadi mempengaruhi tumbuh kembang dan kepribadiannya di masa mendatang.</p><p>Berikut cara orangtua melatih dan mendidik anak sensitif agar di masa depan mereka memiliki kepribadian dan masa depan yang baik di masyarakat.</p><h4>1. Tetapkan tujuan sebelum melakukan sesuatu</h4><p>Anak-anak yang sensitif membutuhkan waktu untuk memikirkan semuanya. Menentukan tujuan adalah salah satu cara memberi mereka pilihan. Dengan demikian, Mereka tahu apa yang akan terjadi jika mereka memenuhi tujuam tersebut dan mereka tahu akan ada konsekuensi jika tidak.</p><p>Sebagai contoh, Saat ingin mengunjugi nenek, yang sudah tua, Anda bisa memberi tahu bahwa nenek untuk berbicara dengan nenek, Ia perlu menggunakan suara hati dan tubuh yang tenang. Pasalnya Nenek sudah tua dan mudah letih.</p><h4>2. Latih disiplin dengan lembut.</h4><p>Anak-anak yang sensitif sangat merasakan sesuatu. Karenanya, perasaan mereka menjadi lebih mudah terluka dan dapat introspeksi diri.</p><p>Alih-alih menghukum mereka jika melakukan kesalahan, Anda bisa memberikan waktu merenung dengan ciptakan tempat yang tenang dengan barang-barang yang nyaman. Sebagai contoh, Anda bisa memberi &nbsp;boneka binatang atau bedcover sebagai tempat mereka menenangkan diri jika sedang emosi.</p><p>Setelah emosi mereka reda, beri mereka afirmasi positif dan yakinkan mereka betapa Anda mencintai mereka.</p><h4>3. Jadilah pelatih emosional mereka</h4><p>Sebagai orang tua, Anda sudah mengajari anak-anak Anda keterampilan mengatur emosi setiap hari dengan mencontohkan bagaimana Anda menangani emosi Anda entah saat stres kerja atau menghadapi perilaku anak.</p><p>Semakin niat Anda tentang hal ini, semakin baik contoh yang Anda berikan. Tentu saja hal ini &nbsp;berpengaruh pada pembelajaran anak mengenai pengaturan emosi.</p><h4>4. Beri dukungan</h4><p>Bicarakan tentang kepekaan anak Anda dengan guru mereka di awal tahun ajaran sebelum potensi konflik atau kesalahan persepsi muncul.</p><p>Ketika anak Anda menggunakan kepekaan mereka seperti menerapkan imajinasi mereka, menunjukkan empati kepada seorang teman yang mengalami masa sulit, beri tahu mereka betapa bangganya Anda terhadap mereka.</p><h4>5. Selalu ingin tahu dengan dunia mereka</h4><p>Sisihkan waktu untuk berbicara dan bermain dengan mereka berdua, bahkan jika sang anak memiliki saudara.</p><p>Ajukan pertanyaan terbuka. Sebagai contoh, pertanyaan mengenai Apa hal sulit yang dihadapi hari ini lebih baik dibanding bertanya apakah harimu buruk saat ini?</p><p>Cobalah untuk memahami apa yang dialami anak Anda dalam tubuhnya dan melalui panca inderanya. Jawaban mereka mungkin mengejutkan Anda.</p>

RIZKY CHANDRA.png

ANANDA.png

Photo by Alex Green: https://www.pexels.com/photo/asian-woman-with-granddaughter-preparing-food-5693017/

Ilustrasi ibu dan anak memasak keluarga dapur masak makanan

Jangan Salah Langkah, Begini Cara Besarkan Anak SensitifJakarta- Membesarkan anak sensitif atau memiliki kepekaan luar biasa memang punya rasa sendiri. Pasalnya