IDHAM.png

JAKARTA — Chief Investment Officer Bank DBS, Hou Wey Fook, menyampaikan bahwa sektor teknologi, khususnya big data dan kecerdasan buatan (AI), diperkirakan akan menjadi motor utama penggerak pasar global pada kuartal kedua tahun 2025. Hal ini didorong oleh peluncuran model bahasa DeepSeek pada Januari lalu, yang dinilai memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi global.Dalam gelaran webinar bertajuk “Bertahan di Tengah Badai Tarif, Prospek Ekonomi Q2”, Fook menegaskan bahwa tren digitalisasi yang tidak dapat dihindari menjadi penopang utama pertumbuhan jangka panjang atau secular uptrend, terutama di sektor teknologi Amerika Serikat.“Kami terus mengikuti tren digitalisasi yang kuat dan tak terelakkan. Saham-saham teknologi di AS merupakan representasi dari pertumbuhan jangka panjang yang solid,” jelas Fook dalam webinar yang diselenggarakan secara virtual, Rabu, 9 April 2025.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/airlangga-sebut-tarif-as-buka-peluang-ekspor-indonesia-rebut-pasar-global">Airlangga Sebut Tarif AS Buka Peluang Ekspor Indonesia Rebut Pasar Global</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bsi-bidik-bisnis-emas-di-tengah-demam-safe-haven-global">BSI Bidik Bisnis Emas di Tengah Demam Safe Haven Global</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/perbandingan-kinerja-instrumen-investasi-di-tengah-tekanan-ekonomi-global-dari-pandemi-ke-tarif-trump">Perbandingan Kinerja Instrumen Investasi di Tengah Tekanan Ekonomi Global: Dari Pandemi ke Tarif Trump</a></li></ul><h3>Valuasi Teknologi Lebih Wajar, Potensi Tumbuh Masih Kuat</h3>Fook memprediksi bahwa valuasi perusahaan teknologi akan mengalami kenaikan seiring meningkatnya permintaan terhadap solusi berbasis AI dan analitik data besar.&nbsp;Ia menyoroti kinerja kelompok saham teknologi unggulan yang dikenal dengan sebutan Magnificent Seven — Alphabet (GOOGL; GOOG), Amazon (AMZN), Apple (AAPL), Meta (META), Microsoft (MSFT), NVIDIA (NVDA), dan Tesla (TSLA) — sebagai bukti kekuatan sektor ini.“Indeks Magnificent Seven sempat terkoreksi hingga 35% dari puncaknya, yang membuat valuasinya kini lebih masuk akal. Namun, potensi pertumbuhan jangka panjangnya tetap besar dan tidak dapat dihindari,” ujar Fook.Meski begitu, ia mengingatkan bahwa sektor teknologi juga tak luput dari siklus penurunan jangka pendek (cyclical downtrend), seperti yang pernah terjadi pada tahun 2022. Meski sempat menghadapi koreksi, Bank DBS tetap mempertahankan posisi strategis di sektor teknologi karena diyakini mampu bangkit lebih cepat dibandingkan sektor lainnya.<h3>Ledakan Kecerdasan Buatan: Dari OpenAI hingga DeepSeek</h3>Dalam beberapa tahun terakhir, dunia menyaksikan revolusi besar dalam teknologi kecerdasan buatan. Terobosan demi terobosan bermunculan, memicu gelombang adopsi AI di berbagai sektor — dari keuangan, manufaktur, kesehatan, hingga pendidikan.&nbsp;Perkembangan ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi sumber ketegangan geopolitik, terutama antara dua raksasa dunia: Amerika Serikat dan Tiongkok.<ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/open-ai-mulai-mengalihkan-fokus-ke-superintelligence">OpenAI Mulai Mengalihkan Fokus ke Superintelligence</a></li></ul><h3>Perang AI: Amerika Serikat vs Tiongkok</h3>Amerika Serikat melalui OpenAI — yang dikenal lewat model GPT (Generative Pre-trained Transformer) — menjadi pelopor gelombang AI modern.Sejak peluncuran GPT-3 dan kemudian GPT-4, model-model ini telah mengubah cara manusia berinteraksi dengan mesin. Microsoft, salah satu pemain utama dalam Magnificent Seven, bahkan menyuntikkan dana miliaran dolar ke OpenAI untuk memperkuat dominasinya di sektor AI.Tak mau kalah, Tiongkok meluncurkan DeepSeek, model bahasa generatif canggih yang mulai dikenal dunia sejak awal 2025. DeepSeek hadir sebagai respons langsung terhadap dominasi AS, dan menjadi simbol ambisi Tiongkok untuk memimpin era AI generasi baru.&nbsp;Pemerintah Tiongkok mendukung penuh pengembangan teknologi ini sebagai bagian dari strategi nasional untuk menyaingi kekuatan teknologi Barat.Kedua negara kini berlomba memperkuat posisi mereka dalam apa yang disebut "perlombaan senjata AI". Bukan hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut pengaruh ekonomi, militer, dan budaya global. Ketegangan ini menciptakan lanskap teknologi yang dinamis dan penuh ketidakpastian, namun juga membuka peluang besar bagi investor yang cermat membaca arah pasar.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/apa-itu-reciprocal-tariffs-kebijakan-trump-yang-bikin-geger-ekonomi-global">Apa Itu Reciprocal Tariffs, Kebijakan Trump yang Bikin Geger Ekonomi Global</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/panduan-untuk-orang-tua-mengajak-anak-menonton-film-jumbo">Panduan untuk Orang Tua: Mengajak Anak Menonton Film Jumbo</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-emas-sabtu-5-april-2025-merosot-tajam">Harga Emas Sabtu 5 April 2025 Merosot Tajam</a></li></ul>Dengan dorongan kuat dari digitalisasi dan kemajuan pesat dalam bidang AI, sektor teknologi diyakini akan tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan pasar global.&nbsp;Kendati ada potensi fluktuasi jangka pendek, prospek jangka panjang tetap menjanjikan. Bagi investor, memahami dinamika pasar — termasuk tensi geopolitik yang memengaruhi teknologi seperti OpenAI dan DeepSeek — menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang tepat di era transformasi digital ini.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Ilustrasi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). 

ai-technology-brain-background-digital-transformation-concept.jpg

Chief Investment Officer Bank DBS, Hou Wey Fook, menyampaikan bahwa sektor teknologi, khususnya big data dan kecerdasan buatan (AI), diperkirakan akan menjadi motor utama penggerak pasar global pada kuartal kedua tahun 2025. Hal ini didorong oleh peluncuran model bahasa DeepSeek pada Januari lalu, yang dinilai memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Harga Emas Hari Ini

Sektor Teknologi dan AI Diperkirakan Dominasi Pasar Global di Kuartal II 2025