JAKARTA &#8211; Bursa Efek Indonesia (<a href="https://www.trenasia.com/?s=BEI" target="_blank" rel="noreferrer noopener">BEI</a>) menempatkan saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) dalam daftar unusal market activity (UMA). Pemberian status itu menyusul pergerakan saham TNCA yang dalam sepekan terakhir (14-18 Desember 2020) melesat signifikan 19,07% dari Rp366 per lembar menjadi Rp462.



Dalam pengumumannya, BEI tengah mengamati perkembangan transaksi saham TNCA. Sebab itu, BEI meminta agar para investor bisa lebih jeli lagi mencermati keterbukaan informasi perusahaan.



&#8220;Mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS,&#8221; tulis BEI dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin, 21 Desember 2020.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/tandingi-telkomsel-dan-indosat-smartfren-segera-luncurkan-jaringan-5g/">Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/bangga-48-ton-produk-tempe-olahan-ukm-indonesia-dinikmati-masyarakat-jepang/">Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang</a></li>
</ul>


Salah satu yang menyebabkan pergerakan saham di luar kebiasaan pada TNCA itu lantaran adanya rumor merger financial technology (<a href="https://www.trenasia.com/mengenal-fintech-p2p-lending-resmi-danabijak-kredit-online-multiguna-untuk-biaya-tak-terguda/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">fintech</a>) terbesar di Indonesia. Sebagai informasi, perusahaan fintech PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) kini masih menjadi pemegang saham mayoritas TNCA dengan porsi kepemilikan 31,62%.



Saat ini, Akulaku juga merupakan pemegang saham mayoritas PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) dengan porsi kepemilikan 24,98%. Setelah proses akuisisi, nama Bank Yudha Bhakti berganti menjadi PT Bank Neo Commerce Tbk.



Pada akhir tahun lalu, <a href="https://www.trenasia.com/?s=Akulaku+" target="_blank" rel="noreferrer noopener">Akulaku </a>juga telah mengakuisisi saham PT Asuransi Staco Mandiri. Dengan dana sekitar Rp85,23 miliar, Akulaku resmi mengambilalih saham Asuransi Staco. Selain itu, Akulaku juga memberi tambahan modal kepada Asuransi Staco senilai Rp126,8 miliar.



Belakangan, Akulaku juga tengah menjalin negosiasi dengan perusahaan finansial milik Alibaba Group, yakni Ant Financial. Kabarnya, dana sekitar US$100 juta bakal mengalir ke Akulaku dari hasil negosiasi ini.



Dengan sejumlah aksi ini, banyak pelaku pasar modal yang memprediksi bakal terbentuknya perusahaan fintech terintegrasi terbesar di Indonesia. Salah satu yang menjadi bagian dari rencana itu adalah TNCA.

Ilustrasi aplikasi Akulaku. / Shutterstock

akulaku-2

Salah satu yang menyebabkan pergerakan saham di luar kebiasaan pada TNCA itu lantaran adanya rumor merger financial technology (fintech) terbesar di Indonesia. Sebagai informasi, perusahaan fintech PT Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) kini masih menjadi pemegang saham mayoritas TNCA dengan porsi kepemilikan 31,62%.

Harga Emas Hari Ini

Tersulut Rumor Holding Fintech Terbesar RI, Saham Trimuda Nuansa Citra Dapat Cap UMA