JUSTINA.png

JAKARTA - Ponsel Android adalah ponsel yang cukup digemari banyak orang. Hal ini bisa disebabkan karena berbagai hal, seperti harganya yang bervariatif mulai dari terjangkau hingga mahal, kualitas entry level , mid range, high end, hingga flagship. Hal itulah yang membuat pengguna memiliki banyak pilihan produk ponsel yang bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan dan keinginan.Meski begitu, ada baiknya jika Anda tetap berhati-hati saat menggunakan ponsel atau smartphone, termasuk Android. Hal ini diketahui lewat laporan ESET, sebuah perangkat lunak keamanan siber yang mengungkapkan bahwa ada aplikasi jahat yang ditemukan di Google Play Store dan telah mengumpulkan data dari pengguna Android sejak September 2021.Aplikasi yang dimaksud adalah iRecorder - Screen Recorder. Diketahui aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 50.000 unduhan dan ditemukan telah mencuri data pengguna <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/ponsel">ponsel</a> Android sejak 19 September 2021.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/pencarian-kapal-selam-titanic-tim-buru-suara-dentuman-setiap-30-menit">Pencarian Kapal Selam Titanic, Tim Buru Suara Dentuman Setiap 30 Menit</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/tantangan-penerapan-esg-di-indonesia-kurang-data-hingga-butuh-dana-ekstra">Tantangan Penerapan ESG di Indonesia: Kurang Data hingga Butuh Dana Ekstra</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/drama-tagih-utang-rp-800-miliar-jusuf-hamka-berhenti">Drama Tagih Utang Rp800 Miliar Jusuf Hamka Berhenti?</a></li></ul>Seperti yang dilansir dari laman HT Tech, Kamis, 22 Juni 2023, menurut ESET pada 19 September 2021, aplikasi iRecorder - Screen Recorder pertama kali diunggah ke toko aplikasi tanpa memiliki fitur yang berbahaya. Akan tetapi, tampaknya fitur berbahaya tersebut ditambahkan beberapa waktu kemudian. Hal ini kemungkinan besar terjadi pada versi 1.3.8 yang dirilis pada Agustus 2022.Laporan tersebut juga menambahkan bahwa ada kode berbahaya yang ditambahkan ke iRecorder versi bebas trojan berdasarkan pada open source AhMyth Android RAT (trojan yang mampu mengakses jarak jauh) dan telah disesuaikan menjadi bernama AhRat.<h2>Cara Kerja Aplikasi Mencuri Data Pengguna Ponsel Android</h2><figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2023/03/1678972199493.jpeg"><figcaption>Cara Kerja Aplikasi Mencuri Data Pengguna Ponsel Android</figcaption></figure>Aplikasi tersebut mampu mencuri file yang ada di ponsel <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/android">Android</a> pengguna dalam bentuk halaman web yang disimpan, gambar, file audio, video, dokumen, dan file format. Perilaku berbahaya dari aplikasi tersebut termasuk mengumpulkan file dengan ekstensi tertentu dan mengambil rekaman melalui mikrofon.ESET juga menambahkan bahwa mereka tidak dapat menautkan program tersebut ke organisasi jahat atau kriminal tertentu. Diketahui, setelah munculnya laporan tersebut Google langsung menghapus aplikasi buruk itu dari toko aplikasi.<h2>Bagaimana Tetap Aman dari Serangan <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/tag/malware">Malware</a>?</h2><figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2020/06/mobile-phone-1917737_1920.jpg"><figcaption>Bagaimana Tetap Aman dari Serangan Malware?</figcaption></figure>Perlu diketahui, ketika menangani keamanan dunia maya secara serius, sebaiknya melalui pendekatan bagaimana cara mengurangi risiko kita menjadi korban. Oleh karena itu, terapkan beberapa cara berikut ini agar Anda tetap aman dari malware yang ada di perangkat Android.<ol><li>Unduh aplikasi hanya dari toko aplikasi yang valid, sah, atau terkenal. Hindari menggunakan layanan dari pihak ketiga untuk mengunduh aplikasi. Hal itu karena Google tidak mampu meninjau atau memberikan review atas aplikasi tersebut.</li><li>Baca ulasan atau review aplikasi. Sebelum Anda mengunduh atau download suatu aplikasi, penting untuk selalu membaca ulasan agar Anda mengetahui jika ada pengguna lain yang mengalami aktivitas yang aneh dari aplikasi tersebut.</li><li>Jangan menggunakan uji coba antivirus gratis. Layanan uji coba antivirus gratis justru bisa jadi merupakan malware yang mampu menyerang perangkat Android Anda.</li><li>Selalu perbarui ponsel Android Anda. Memperbarui perangkat Anda memastikan bahwa perangkat Android tersebut memiliki pembaruan keamanan yang terbaru.</li><li>Selain itu, pastikan Anda tidak sembarangan mengklik ikan atau menu pop-up tentang yang membahas soal kinerja perangkat Anda.</li></ol><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/mantap-bank-mandiri-sabet-gelar-bank-bumn-nomor-wahid-versi-forbes">Mantap! Bank Mandiri Sabet Gelar Bank BUMN Nomor Wahid versi Forbes</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/bank-mandiri-edukasi-pengelolaan-sampah-dan-kampanye-kebersihan-di-ajang-fifa-match-day">Bank Mandiri Edukasi Pengelolaan Sampah dan Kampanye Kebersihan di Ajang FIFA Match Day</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/rupst-hari-ini-berikut-prediksi-dividen-jumbo-bukit-asam-ptba">RUPST Hari Ini, Berikut Prediksi Dividen Jumbo Bukit Asam (PTBA)</a></li></ul>Itu tadi penjelasan mengenai aplikasi berbahaya yang ada di ponsel atau perangkat Android sekaligus cara mengatasinya.

DREAN.png

Awas! Sering Main Smartphone Sebelum Tidur Picu Gangguan Kesehatan Serius

Waspada! Aplikasi yang Disusupi Malware Ini Ada di Ponsel Android

Simak penjelasan mengenai aplikasi berbahaya yang ada di ponsel atau perangkat Android sekaligus cara mengatasinya.