ZURICH- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  bersikap sangat berhati-hati dalam mendukung penggunaan<a href="https://www.trenasia.com/covid-19-paksa-himbara-revisi-target-pertumbuhan-penyaluran-kredit/" target="_blank" rel="noreferrer noopener"> plasma pasien COVID-19</a> yang telah sembuh untuk mengobati orang yang sakit.



Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan bukti bahwa plasma mampu menyembuhkan &#8220;berkualitas rendah&#8221; meski Amerika Serikat telah mengeluarkan otorisasi darurat untuk terapi semacam itu.


<ul class="wp-block-latest-posts__list wp-block-latest-posts"><li><a href="https://www.trenasia.com/11-bank-biayai-proyek-tol-serang-panimbang-rp6-triliun/">11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ptpp-hingga-mei-2021-raih-kontrak-baru-rp67-triliun/">PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/rilis-rapid-fire-mnc-studios-milik-hary-tanoe-gandeng-pengembang-game-korea/">Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/anies-baswedan-tunggu-titah-jokowi-untuk-tarik-rem-darurat-hingga-lockdown/">Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown</a></li>
<li><a href="https://www.trenasia.com/ipo-akhir-juni-2021-era-graharealty-dapat-kode-saham-ipac/">IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC</a></li>
</ul>


&#8220;Ada sejumlah uji klinis yang dilakukan di seluruh dunia yang mengamati <a href="https://www.trenasia.com/dampak-covid-19-meluas-lembaga-rating-diminta-hati-hati-terbitkan-opini/" target="_blank" rel="noreferrer noopener">dampak penggunaan plasma pasien yang sembuh</a> dibandingkan dengan perawatan standar,&#8221; kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO Senin 24 Agustus 2020.



&#8220;Hanya sedikit dari mereka yang benar-benar melaporkan hasil sementara dan saat ini, kualitas bukti masih sangat rendah,&#8221; katanya dalam konferensi pers sebagaimana dilaporkan Reuters.

AMIRUDDIN ZUHRI.png

ZURICH- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)  bersikap sangat berhati-hati dalam mendukung penggunaan plasma pasien COVID-19 yang telah sembuh untuk mengobati orang yang sakit. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan bukti bahwa plasma mampu menyembuhkan &#8220;berkualitas rendah&#8221; meski Amerika Serikat telah mengeluarkan otorisasi darurat untuk terapi semacam itu. &#8220;Ada sejumlah uji klinis yang dilakukan di seluruh dunia [&hellip;]

Info Sembako hari ini

WHO Hati-Hati Terkait Terapi Plasma COVID-19