Di Indonesia, SKM adalah singkatan dari Sigaret Kretek Mesin, yaitu jenis rokok kretek yang diproses menggunakan mesin. Rokok SKM dibuat dari bahan baku tembakau dan cengkih, baik asli maupun tiruan.

Tarif cukai rokok diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang diperbarui setiap tahun, dengan klasifikasi berdasarkan jenis Sigaret Putih Mesin (SPM), Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Kretek Tangan (SKT), golongan perusahaan, dan harga jual eceran (HJE).

Merokok adalah tradisi yang telah ada selama ribuan tahun dan telah menjadi bagian dari budaya di berbagai belahan dunia.

Perjalanan panjang telah dilalui sebelum akhirnya mencapai popularitas dan kejayaannya. Pada 1900-an menjadi periode emas bagi perkembangan industri kretek di Indonesia.