Presiden Prabowo Subianto mengatakan investor retail atau kecil sulit memiliki peluang untuk meraih keuntungan di bursa saham. Hal ini lantaran para bandar memiliki kekuatan yang besar untuk mengendalikan harga sebuah saham.

Dalam komposisi portofolio investasi, Surat Berharga Negara (SBN) menjadi pilihan utama dengan alokasi sebesar Rp205,66 triliun atau 28,3% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, investasi di saham dan reksa dana masing-masing menyumbang 26,2% dan 13,1% dari total investasi.

Bank Indonesia diperkirakan akan melanjutkan pendekatan defensif untuk menjaga stabilitas moneter.

Keputusan lain yang diambil adalah BI memperpanjang kebijakan tarif Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan kebijakan Kartu Kredit (KK) sampai dengan 30 Juni 2025.