Harga Emas Hari Ini

Bank Bjb

Hingga September 2024, portofolio keberlanjutan bank bjb mencapai Rp18,2 triliun, dengan portofilo terbesarnya berada di sektor berwawasan lingkungan, UMKM, dan transportasi ramah lingkungan.
Dari ki-ka : Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, Direktur Keuangan bank bjb Hana Dartiwan, Direktur IT dan Transaction Banking Rio Lanasier saat public expose 2024 di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Dari ki-ka : Direktur Komersial dan UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, Direktur Keuangan bank bjb Hana Dartiwan, Direktur IT dan Transaction Banking Rio Lanasier saat public expose 2024 di Jakarta, Selasa 10 Desember 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi bersama Direktur Keuangan Hana Dartiwan saat Analyst Meeting FY 2024 di kantor bank bjb Gedung T Tower, Jakarta. Selasa 29 Oktober 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Obligasi Berkelanjutan BJB Oversubscribed Nyaris 5 Kali

Pada tahap pertama di tahun 2024, bank bjb menerbitkan obligasi senilai hingga Rp1 triliun, sementara sisa Rp1 triliun direncanakan untuk diterbitkan pada tahun 2025.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi bersama Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari saat menerima penghargaan Annual Report Award yang diserahkan Ketua Dewan Gani Juri ARA 2023 Lindawati Gani di Jakarta 7 Oktober 2024. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Terapkan GCG dan Prinsip Bisnis Keberlanjutan, Bank BJB Raih ARA 2023

Prinsip-prinsip seperti transparansi, akuntabilitas, dan integritas menjadi dasar operasional sehari-hari.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berupaya kembangkan ekosistem digital yang lebih masif untuk optimalkan digital banking. / Dok. Bank BJB.

Menilik Dugaan Kejanggalan di Laporan Keuangan Bank BJB, Ada Selisih Rp219 M

Ada dugaan kejanggalan dalam laporan keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB/BJBR) tahun buku 2021 senilai Rp219 miliar. Hal itu antara lain terkait dividen Rp14 miliar dan selisih dalam pencadangan kerugian sebesar Rp204 miliar.