Harga Emas Hari Ini

Kelas Menengah

Keuskupan Agung Jakarta mengimbau masyarakat terus memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang menyebabkan kesulitan. Salah satu kebijakan yang baru-baru ini menuai banyak protes adalah kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%.
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo dalam pesan Natal 2024.
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo dalam pesan Natal 2024.
<p>Suasana kios pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 6 Oktober 2020. Jika pandemi tak bisa dikendalikan yang salah satunya dilihat dari indikator positive rate di bawah 5%, masyarakat, khususnya kelas menengah akan enggan membelanjakan uangnya, karena khawatir terinfeksi. Inilah yang menjadi penyebab, meski reaktivasi ekonomi sudah dilakukan pada Juni 2020 lalu, tetapi kinerja daya beli tetap melorot. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

8 Kebijakan Ini Bikin Kelas Menengah Makin Tercekik di 2025

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan jumlah kelas menengah dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024. Penurunan ini setara dengan 9,48 juta orang yang turun kasta dari kelas menengah.
Nampak sejumlah penumpang KRL Commuter Line di Jakarta, Selasa 20 Juni 2023. Pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek kini tidak wajib mengenakan masker. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Orang Dengan Transportasi Kereta Api Pada Masa Transisi Endemi Covid-19. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia

Habis PPN Naik, Terbitlah Ide Bansos untuk Kelas Menengah

Sejumlah gagasan diapungkan pemerintah untuk mengantisipasi dampak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada tahun depan. Terkini, pemerintah mewacanakan pemberian bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat kelas menengah dan rentan miskin.
Ilustrasi wanita sedang bingung soal  arus keuangannya.

Tanda Seseorang Tidak Bisa Keluar dari Jebakan Kelas Menengah

Kelas menengah, sesuai namanya, berada di posisi tengah, tidak sekuat para pemilik modal, tetapi cukup mampu secara finansial.