Koperasi
Peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di pelosok desa mulai Juli 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sejumlah pihak menilai eksistensi BUMDes bisa terancam dengan kehadiran Kopdes yang menjangkau hingga 75 ribu desa di Indonesia.

Ilustrasi BUMDes.

Koperasi Merah Putih: Potensi Kredit Macet dan Risiko Likuiditas Bank BUMN
Program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto berpotensi membawa perubahan besar bagi ekonomi desa. Di sisi lain, terobosan itu berpotensi menghadirkan tantangan baru bagi bank BUMN seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN.

Talangi Kopdes Merah Putih, Bank BUMN Butuh Rp375 Triliun
Pembangunan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di penjuru Nusantara diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp375 triliun. Dana tersebut rencananya diambil dari skema pinjaman bank-bank BUMN. Nantinya, koperasi diharapkan mencicil pinjaman tersebut dari dana desa setiap tahun.

Kopdes Merah Putih dan Ambisi Ekonomi Kerakyatan Prabowo
Presiden bakal membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di 70 ribu hingga 80 ribu desa Indonesia. Program ambisius itu diharapkan mampu mendongkrak ekonomi kerakyatan secara riil. Tak tanggung-tanggung, pemerintah bakal mendorong penggunaan dana desa serta pendanaan Hmpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk menyuntik finansial Kopdes.