Pt Vale Indonesia Tbk
Meski dari sisi operasional Vale menghadapi tekanan, dari sisi neraca keuangan perseroan tetap kuat. Total aset Vale naik dari US$2,93 miliar menjadi US$3,18 miliar per akhir 2024, didorong oleh peningkatan aset tetap dan pengembangan proyek jangka panjang.

Vale Indonesia

Menakar Prospek Vale (INCO) Usai Laba 2024 Sisa Rp931 Miliar
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menghadapi tekanan berat sepanjang 2024 akibat berlanjutnya tren penurunan harga nikel. Dampak dari kondisi ini terlihat dari laba bersih perseroan yang anjlok 78,96% menjadi US$57,76 juta atau sekitar Rp931,33 miliar.

Vale (INCO) Bidik Penurunan Emisi 33 Persen pada 2030
Saat ini, operasi pengolahan nikel Vale didukung oleh tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yaitu PLTA Larona, PLTA Balambano, dan PLTA Karebbe, dengan total kapasitas produksi 365 ribu megawatt per tahun.

Vale (INCO) Masih Cari Mitra Baru Garap Smelter Nikel HPAL Sorowako
PT Vale Indonesia (INCO) masih mencari mitra baru untuk proyek smelter nikel berteknologi high pressure acid leach (HPAL) di Sorowako. Proyek smelter senilai sekitar US$2,1 miliar atau Rp32,6 triliun (kurs Rp15.500 per dolar AS) tersebut saat ini tengah digarap perseroan bersama mitranya, yakni Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou).